Follow Us

Benarkah Sriwijaya Fiktif? Foto-foto Hasil Penelusuran Tim Ahli Arkeologi Ini Jadi Bukti Kebesaran Kerajaan Itu

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 28 Agustus 2019 | 17:33
Suasana pagi di tepi Sungai Musi, Palembang. Di masa Kadatuan Sriwijaya (7-11 M), Musi—bersama Batan
Zika Zakiya

Suasana pagi di tepi Sungai Musi, Palembang. Di masa Kadatuan Sriwijaya (7-11 M), Musi—bersama Batan

Fotokita.net - Yayasan Tandi Pulau yang berisi para budayawan di Sumatera Selatan akan menempuh jalur hukum terkait pernyataan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan fiktif. Ketua Yayasan Tandi Pulau Erwan Suryanegara mengatakan, setelah mereka melihat tayangan YouTube yang disebarkan pada 23 Agustus 2019 tersebut, ada dugaan unsur kesengajaan dari pihak pengelola akun untuk mendapat pundi-pundi rupiah dengan menyebarkan video itu.

Yayasan Tandi Pulau, menurut Erwan, juga akan membuat video yang diunggah ke YouTube dengan menampilkan seluruh data artefaktual arkelogis, hasil temuan ilmiah para arkeolog, baik dari Sumatera Selatan maupun secara nasional, yang terkait dengan Sriwijaya. "Kata-kata atau pernyataan bahwa Sriwijaya itu fiktif dan Sriwijaya itu hanya suatu bajak laut sebenarnya pernyataan ngawur, pernyataan yang tidak mendasar, tanpa memiliki data yang ilmiah," ujar Erwan, Selasa (27/8/2019).

Budayawan Betawi Ridwan Saidi tak ingin berkomentar banyak mengenai rencana pelaporannya ke polisi oleh Yayasan Tandi Pulau yang berisi para budayawan di Sumatera Selatan.

Baca Juga: Tukang Foto Kawakan Ini Lestarikan Budaya Kebaya Lewat Dokumentasi. Lihat Fotonya yang Bikin Kita Terpukau

Pengarungan Sungai Musi, urat nadi peradaban sejak masa Sriwijaya.
Reynold Sumayku

Pengarungan Sungai Musi, urat nadi peradaban sejak masa Sriwijaya.

"Mengenai rencana orang melaporkan, masak saya mesti tanggapin? Saya enggak mau kasih komentar deh, nanti dibilang begini begitu," ujar Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/8/2019) siang. Lelaki 77 tahun itu mengaku hanya ingin mengomentari masalah ini dari segi keilmuan sejarah. Menurut dia, pernyataan bahwa Sriwijaya merupakan kerajaan fiktif mengandung dasar keilmuan.

"Yang mau saya komentarin tentang materi perdebatan saja. Saya tetap akan penuhi panggilan (jika dipanggil) dan akan tetap bicara dalam konteks keilmuan," ia menjelaskan.

"Bicara kesejarahan, saya punya hak untuk mengatakan, dasar-dasar pemikiran sekarang yang dipakai selama ini bahwa Sriwijaya ada itu salah. Saya kan punya argumen," Ridwan menambahkan. Sebelumnya, ucapan Ridwan Saidi yang menyebutkan Kerajaan Sriwijaya fiktif diunggah dalam video di kanal YouTube "Macan Idealis".

Baca Juga: Karya Fotonya Tiba-tiba Dipakai Poster Konser, Fotografer Ini Akhirnya Jadi Fotografer Pribadi Glenn Fredly

Senja di tepian Sungai Musi, Palembang. Diduga merupakan area pusat kadatuan Sriwijaya pada masa-mas
Reynold Sumayku

Senja di tepian Sungai Musi, Palembang. Diduga merupakan area pusat kadatuan Sriwijaya pada masa-mas

Cina disebut memiliki Jalur Sutra yang mendorong sektor perdagangannya di masa lalu. Dari jalur itu, Menurut Agus Widiatmoko, arkeolog yang mendalami Kerajaan Sriwijaya, saudagar Tiongkok membawa sutra untuk dijual dan mereka membeli rempah-rempah.

Dari perdagangan rempah-rempah, membawa dampak bagi keanekaragaman kepercayaan di Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang berlokasi di Pulau Sumatra ini, terkenal sebagai pusat pengajaran agama Budha. Tapi, tidak menutup kemungkinan terhadap masuknya agama Hindu, Islam dan Katolik dari Eropa.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest