"Putusan pencopotan jabatan, teguran, atau kurungan, semua akan ditentukan dalam proses hukum di peradilan militer," kata Imam.
Merujuk beberapa video yang direkam kelompok mahasiswa Papua dan LBH Surabaya, massa terus berada di depan asrama Kamasan hingga Jumat (16/08) malam lalu.
Saat itu, tiang bendera yang bengkok telah ditegakkan. Ormas dan warga setempat juga memasang bendera Merah Putih di tiang listrik depan asrama.
Dalam satu video mereka terdengar menyanyikan Indonesia Raya. Sementara pada video lain, mereka melontarkan kata-kata rasial dan mengancam penghuni asrama untuk keluar Surabaya.
Malam itu, kepolisian terlihat mengerahkan kendaraan taktis. Sahura berkata, polisi juga membawa anjing pelacak.
17 Agustus
Menurut Sahura, pada pukul 02.00 WIB, mahasiswa asal Surabaya dan perwakilan KontraS datang ke asrama Kamasan sambil membawa makanan untuk para mahasiswa Papua.
"Setelah negosiasi dengan polisi, kawan itu malah ditangkap polisi. Tapi polisi menggunakan istilah 'mengamankan'," kata Sahura.
"Jam 2 siang mereka baru dilepas. Saya awalnya diminta mendampingi, tapi saya yakin pasti polisi melepaskan mereka."
Sekitar pukul 13.00, puluhan orang berkumpul di depan asrama Kamasan. Selain aparat, warga sipil tampak mengenakan seragam ormas. Kata-kata rasial masih terdengar dalam momentum itu.