Tiga orang korban merupakan kru dan salah satu kru wanita mengalami dislokasi di bagian pinggul. "Kami telah terbang sekitar enam jam ketika pesawat jatuh dan orang-orang hanya menabrak atap," kata penumpang lain.
Semua penumpang merasa akan mati dan kemudian terlahir kembali. Menurut laporan Mirror, Kamis (22/8/2019), dua dari penumpang adalah dokter. Mereka membantu menangani korban yang terluka dan menenagkan penumpang yang panik.
"Kapten pilot memberi tahu kami bahwa pesawat mengalami turbulensi. Pesawat mulai bergetar sebelum anjlok," ucap salah seorang penumpang.
Saat pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Madrid, sontak para penumpang memberi tepuk tangan meriah kepada Sang Pilot. Mereka yang membutuhkan perawatan intensif dipindahkan ke Rumah Sakit Ramón y Cajal, Rumah Sakit La Paz dan Rumah Sakit Sanchinarro.
Otoritas Bandara AENA mengatakan, pesawat ditempatkan pada posisi yang jauh di lapangan udara sehingga tidak mengganggu operasi normal bandara. Saat ini, semua penumpang yang dibawa ke rumah sakit telah dipulangkan. (Ariska Puspita Anggraini/Kompas.com)