Fotokita.net - Dalam sistem ekonomi pasar, hukum pasokan dan permintaan berlaku. Salah satu prinsip dasar ekonomi ini menjadi pegangan para pelaku pasar yang ingin menjual komoditasnya. Saat pasokan melimpah dan permintaan stagnan, maka harga akan beranjak menurun. Begitu pula sebaliknya.
Hukum pasokan dan permintaan juga berlaku untuk produk perikanan. Di Aceh harga ikan hasil tangkapan nelayan mulai turun seiring pasokan yang melimpah. Seperti ikan tongkol dan sejenisnya yang dijual nelayan kepada penampung seharga Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogramnya.

Aktivitas bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Lampulo, Banda Aceh, Kamis (22/8/2019). Ikan hasil tangkapan nelayan Aceh mulai melimpah, namun harga merosot, seperti ikan tongkol dan sejenisnya dijual pedagang dengan kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu
“Hasil tangkapan hari ini mulai banyak, tapi harga jual merosot hingga mulai Rp 15 ribu per kilogramnya,” kata Muhammad, salah seorang nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Lampulo Banda Aceh, Kamis (22/8/2019).
Pasca-lebaran dan cuaca buruk yang melanda perairan laut Aceh, hasil tangkapan nelayan terbatas dan mengakibatkan harga ikan sempat melonjak mencapai Rp 40 ribu per kilogram hampir satu bulan terakhir ini.
Baca Juga: Menarik, Fotografer Aceh Ini Dokumentasikan Khanduri Laot di Sabang
Geliat aktivitas bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudra Kutaraja, Lampulo Banda Aceh selalu ramai setiap Kamis karena para nelayan yang melaut dengan menggunakan kapal besar pulang membawa hasil tangkapan.

Aktivitas bongkar muat ikan hasil tangkapan nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kutaraja, Lampulo, Banda Aceh, Kamis (22/8/2019). Ikan hasil tangkapan nelayan Aceh mulai melimpah, namun harga merosot, seperti ikan tongkol dan sejenisnya dijual pedagang dengan kisaran Rp 15 ribu hingga Rp 18 ribu
“Setiap hari Kamis nelayan pulang, karena hari Jumat libur, pantang melaut. Kemudian nanti hari Minggu baru kembali berangkat melaut,” ujarnya. (Sumber: Kontributor Kompas TV Aceh, Raja Umar)