Fotokita.net - Kemarau tahun ini diprediksi oleh BMKG akan berlangsung lebih lama dari tahun sebelumnya. Hal ini tentu akan berimbas pada kebutuhan air warga yang cukup vital.
Kekeringan pun terjadi di banyak titik, sehingga alami kekeringan yang menyusahkan kebutuhan air harian.
Sungai-sungai sumber air bersih pun ikut mengering, bahkan waduk yang bertugas sebagai penampung air ketika kemarau datang pun ikut mengering.
Kesusahan mencari sumber air bersih di alami oleh warga Kampung Pesanggrahan, Desa Cimanggu, Kecamatan Cibeber, Cianjur yang terpaksa menggali sawah untuk mendapatkan air.
"Saya inisiatif saja karena sumur di rumah sudah tidak ada airnya lagi," kata Engkos Kosasih, Minggu (04/08/2019) petang. Engkos menyebutkan, tahu di lokasi ini ada sumber air karena ia pernah melakukan hal serupa tiga tahun lalu.

Seorang warga di Desa Cisalak, Kec. Cibeber, Kab. Cianjur, Jawa Barat tengah memanfaatkan air kubangan Kali Cisalak, Minggu (21/072019) menyusul krisis air di wilayah tersebut sejak dua bulan terakhir.
“Waktu itu juga pernah kemarau tapi tidak separah seperti sekarang, saya coba gali tanah di sebelah sana (sambil menunjuk) keluar air. Jadinya saya gali lagi di sini,alhamdulilahkeluar lagi airnya,” tuturnya.
Baca Juga: Kemarau Ekstrim Menimpa. Foto-foto Ini Kisahkan Betapa Keringnya India
Kekeringan juga tentu berimbas pada persawahan. Kementerian Pertanian mempunyai cara untuk mengatasi kekeringan lahan sawah yang bisa akibatkan gagalnya panen.
Melansir dari Kompas.com, upaya yang akan dilakukan oleh Kementan beberapa diantaranya adalahpompanisasi dan pipanisasi. Bantuan tersebut digunakan untuk menarik air dari sumber-sumber yang ada, baik dari sungai maupun mata air.

kekeringan di Bekasi