Follow Us

youtube_channeltwitter

Kemarau Bikin Kita Trenyuh, Anak-anak Desa Ini Terpaksa Mengais Air Keruh. Lihat Foto-foto yang Jadi Buktinya!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 04 Juli 2019 | 16:18
Warga Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengambil air keruh untuk kebutuhan sehari-hari dari dasar sungai setempat yang sudah mengering, Rabu (26/6/2019) pagi. Tanah tandus yang digali seukuran tong sampah itu biasa disebut dengan nama 'belik'.
KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO

Warga Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengambil air keruh untuk kebutuhan sehari-hari dari dasar sungai setempat yang sudah mengering, Rabu (26/6/2019) pagi. Tanah tandus yang digali seukuran tong sampah itu biasa disebut dengan nama 'belik'.

Fotokita.net - Deretan foto-foto ini bisa membikin kita trenyuh. Hujan yang tak lagi turun dari langit membuat sejumlah daerah mengalami kekeringan. Terlebih lagi, daerah yang menggantungkan hujan untuk mengisi sumur, yang menampung sumber air bagi warganya.
Lihatlah deretan foto yang menunjukkan dampak kemarau di Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Warga di desa itu mengalami krisis air. Akibatnya, mereka mengambil air keruh untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Sumur tadah hujan yang menjadi andalan warga sebagai kantung air sudah kering kerontang.
Pun demikian juga dengan sungai di perkampungan terpencil ini yang menyusut berujung gersang.
Warga Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengambil air keruh untuk kebutuhan sehari-hari dari dasar sungai setempat yang sudah mengering, Rabu (26/6/2019) pagi. Tanah tandus yang digali seukuran tong sampah itu biasa disebut dengan nama belik.

Warga Desa Keyongan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengambil air keruh untuk kebutuhan sehari-hari dari dasar sungai setempat yang sudah mengering, Rabu (26/6/2019) pagi. Tanah tandus yang digali seukuran tong sampah itu biasa disebut dengan nama 'belik'.

Desa Keyongan adalah salah satu permukiman terpencil di Kabupaten Grobogan yang sudah menjadi langganan kekeringan saat kemarau. Lokasinya berbatasan langsung dengan Kabupaten Sragen, Jateng.
Dalam keseharian, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, desa yang dihuni oleh sekitar 5800 jiwa ini cukup bersandar pada sumur tadah hujan. Selain itu, mereka juga bertumpu pada pasokan air dari sungai setempat.
Selama ini, Desa Keyongan memang tidak terakses pasokan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
Terlebih lagi, Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) juga belum efektif untuk membantu memenuhi kebutuhan air bersih warga Desa Keyongan.
Merujuk data dari pemerintah desa setempat, sejak tahun 2009 hanya sekitar 100 warga yang bisa menikmati fasilitas Pamsimas.
Kondisi pun menjadi memprihatinkan saat hujan tak lagi mengguyur pedesaan ini. Mereka benar-benar berada dalam situasi terpuruk akibat darurat air bersih.
Para warga harus bersusah payah berburu setetes air dari dasar sungai yang mengering. Tanah tandus itu pun mereka gali seukuran tong sampah dengan harapan akan muncul cadangan air...

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 14

Latest

Popular

Tag Popular

x