Follow Us

Ular Mematikan asal Australia yang Ditemukan di Papua Ini Renggut Nyawa Anggota Brimob dengan Bisa yang Menyebar Lewat Kelenjar Getah Bening!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 31 Juli 2019 | 11:44
Ular death adder banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku.
Wikipedia.org

Ular death adder banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku.

Baca Juga: Di Aceh, Kabut Asap Tebal Mulai Bawa Korban. Lihat Foto-foto Kejadian Tahunan yang Kerap Terulang Ini!

"Jika korban mengalami respiratory failure maka harus dilakukan intubasi lalu dipasang ventilator, lanjut diberi antivenom disertai anticholinesterase. Jika terjadi bradikardi maka perlu diberi atropine sulphate (0,6 mg untuk dewasa dan 50 mikrogram/kg untuk anak-anak)," tambah Tri.

Pemberian anticholinesterase tersebut diulang empat jam sekali.

Baca Juga: Punya Manfaat Ajaib Buat Kesehatan Mental Kita, Lihat Foto-foto Pilihan Taman Rumah Nan Cantik!

Mengacu pada WHO tahun 2016, uji coba anticholinesterase harus dilakukan pada setiap pasien dengan keracunan neurotoksik.

Ular death adder pertama kali ditemukan pada 1802 oleh George Shaw sebagai jenis keturunan boa antartika.

Bentuk Fisik Ular

Ular death adder memiliki bentuk kepala yang rata dan berbentuk segitiga lebar dengan struktur tubuh yang tebal dan perut berwarna merah, cokelat, hitam, abu-abu, krem dan merah muda.

Ular ini bisa mencapai panjang tubuh maksimum 70 hingga 100 cm atau setara dengan dua sampai tiga kaki.

Mereka memiliki taring terpanjang dibanding ular manapun di Australia, sangat berbeda dengan spesies Adder lain yang ditemuka di Eropa yakni Vipera Berus.

Baca Juga: Rok Paskibraka Putri Jadi Simbol Keberagaman, Lihat Foto-foto Aksi Pengibar Sang Saka Nan Apik

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest