Follow Us

Ular Mematikan asal Australia yang Ditemukan di Papua Ini Renggut Nyawa Anggota Brimob dengan Bisa yang Menyebar Lewat Kelenjar Getah Bening!

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 31 Juli 2019 | 11:44
Ular death adder banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku.
Wikipedia.org

Ular death adder banyak ditemukan di wilayah Indonesia bagian timur, seperti Papua dan Maluku.

Tri menjelaskan, terdapat dua kegunaan pressure bandage immobilisasi. Pressure Bandage Immobilization.

Pertama, pressure compresses lymphatic drainage untuk melambatkan absorbsi venom dalam mikrosirkulasi.

Baca Juga: Pulau Baer, Surga Tersembunyi di Kepulauan Maluku. Lihat Foto-fotonya Yuk!

Selain itu, dapat menginhibisi gross muscle movement yang menurunkan intrinsik local pressure dari stimulasi lymphatic dari stimulasi lymphatic drainage.

"Kalau imbolisasi saja maka hanya menginhibisi gross muscle movement yang menuntukan intrinsik local pressure dari stimulasi lymphatic drainage," papar Tri.

Perlu digaris bawahi, first aid yang salah menyebabkan kondisi korban masuk ke fase yang menjadikan organ tubuh rusak dan membutuhkan antivenom.

Anti-bisa Mahal

Tri menyampaikan, anti venom ular jenis ini belum diproduksi di Indonesia, melainkan hanya dibuat di Australia.

"Harganya mahal, sekitar Rp 80-an juta satu vialnya. Saya pernah membei antivenom death adder. Prosedur impor pun tidak mudah, harus mengurus ijin impor dulu yang bisa membutuhkan waktu 3 hingga 6 bulan," tutur Tri.

Peran tenaga medis pun juga penting di sini.

Tenaga medis kudu paham apa yang harus dilakukan kepada korban jika mengalami beberapa hal.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest