Baca Juga: Karya Visual Humanis Ini Tercipta di Antara Aksi Anarkis di Jakarta
Edison menuturkan kesulitannya mencari blue print PG Colomadu. Bahkan, untuk mencari foto-foto PG Colomadu, pihaknya berburu hingga Leiden, Belanda. "Hasilnya, kita hanya menemukan 2-3 foto," katanya.
Namun hal ini tidak menyurutkan PT Sinergi Colomadu untuk merevitalisasi PG Colomadu menjadi sebuah tempat wisata sekaligus sebagai kawasan bisnis.
Menurut Edison, ground breaking dilakukan 8 April 2017. Studi kelayakan melibatkan berbagai pakar di bidang arsitektur, sejarah, dan budaya untuk mengubah pabrik gula yang terbengkalai itu menjadi kawasan yang layak dikunjungi wisatawan dan sekaligus menjadikannya sebagai kawasan komersial.
Bekas bangunan PG Colomadu seluas 1,3 ha di atas lahan 6,4 ha itu mulai direvitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung. Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau.
Selain museum, lanjut Edison, De Tjolomadoe juga memiliki venue tersebut nantinya terdiri dari sejumlah ruangan yang diberi nama dengan nama asli ruangan saat menjadi PG Colomadu.
"Seperti Stasiun Gilingan yang akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B, Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft, Besali Café sebagai F&B, Tjolomadoe Hall atau concert hall, dan Sarkara Hall sebagai multi-function hall," kata Edison.
Peresmian dilakukan Sabtu (24/3/2018) di mana digelar konser musik dengan menghadirkan David Foster & Friends di Tjolomadoe Hall. "Tempat ini mampu menampung hingga 3.000 orang," kata Edison.