Follow Us

Deretan Foto Revitalisasi Pabrik Gula yang Didirikan Mangkunegaran IV yang Bikin Kagum

- Senin, 27 Mei 2019 | 17:13
Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Fotokita.net - Pernahkah Anda pelesir ke pabrik gula yang telah berdiri sejak masa pendudukan kolonial Hindia Belanda?

Jangan dulu bayangkan pabrik gula itu berupa bangunan kusam tak terawat.

Lantas, bisakah pabrik gula dipoles untuk menjadi destinasi wisata? Jawabannya, bisa! Datanglah ke Kabupaten Karanganyar di Jawa Tengah.

Baca Juga: Deretan Foto Humanis Polri - TNI Saat Aksi 22 Mei, Salat Tanpa Alas di Jalanan Hingga Santap Berbuka Bersama

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Di Jalan Adi Sucipto, sekitar 10 menit dari Bandara Adi Soemarmo, Anda akan menemukan Pabrik Gula Colomadu yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial.

Namanya kini berubah menjadi De Tjolomadoe. Awalnya bernama Pabrik Gula Colomadu. Didirikan tahun 1861 di Karanganyar oleh Mangkunegaran IV. Tahun 1928, pabrik ini mengalami perluasan area lahan tebu dan perombakan arsitektur.

Baca Juga: Bikin Bangga, Foto-foto Pahlawan Pemilu 2019 yang Berjibaku Menembus Pedalaman Kalimantan

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Tahun 2017 PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti Tbk, PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur, dan Ratu Boko (Persero), dan PT Jasa Marga Properti membentuk Joint Venture dengan nama PT Sinergi Colomadu untuk melaksanakan konstruksi revitalisasi dengan mengikuti kaidah cagar budaya.

"Sekitar 20 tahun pabrik gula ini berhenti beroperasi dan kondisinya lantas terbengkalai," kata Edison Suardi selaku GM Konstruksi PT Sinergi Colomadu, Kamis (22/3/2018).

Baca Juga: Karya Visual Humanis Ini Tercipta di Antara Aksi Anarkis di Jakarta

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Edison menuturkan kesulitannya mencari blue print PG Colomadu. Bahkan, untuk mencari foto-foto PG Colomadu, pihaknya berburu hingga Leiden, Belanda. "Hasilnya, kita hanya menemukan 2-3 foto," katanya.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Namun hal ini tidak menyurutkan PT Sinergi Colomadu untuk merevitalisasi PG Colomadu menjadi sebuah tempat wisata sekaligus sebagai kawasan bisnis.

Menurut Edison, ground breaking dilakukan 8 April 2017. Studi kelayakan melibatkan berbagai pakar di bidang arsitektur, sejarah, dan budaya untuk mengubah pabrik gula yang terbengkalai itu menjadi kawasan yang layak dikunjungi wisatawan dan sekaligus menjadikannya sebagai kawasan komersial.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Bekas bangunan PG Colomadu seluas 1,3 ha di atas lahan 6,4 ha itu mulai direvitalisasi dengan tetap mempertahankan nilai dan kekayaan historis yang ada. Mesin-mesin raksasa pabrik gula dipertahankan untuk memberikan wawasan sejarah bagi pengunjung. Bintik-bintik karat di mesin giling mengajak pengunjung menerawang ke masa lampau.

Selain museum, lanjut Edison, De Tjolomadoe juga memiliki venue tersebut nantinya terdiri dari sejumlah ruangan yang diberi nama dengan nama asli ruangan saat menjadi PG Colomadu.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

"Seperti Stasiun Gilingan yang akan difungsikan sebagai Museum Pabrik Gula, Stasiun Ketelan sebagai area F&B, Stasiun Penguapan sebagai area Arcade, Stasiun Karbonatasi sebagai area Art & Craft, Besali Café sebagai F&B, Tjolomadoe Hall atau concert hall, dan Sarkara Hall sebagai multi-function hall," kata Edison.

Peresmian dilakukan Sabtu (24/3/2018) di mana digelar konser musik dengan menghadirkan David Foster & Friends di Tjolomadoe Hall. "Tempat ini mampu menampung hingga 3.000 orang," kata Edison.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Memasuki bangunan De Tjolomadoe, wisatawan akan melihat langsung bagaimana kondisi pabrik gula dengan mesin-mesin buatan Jerman yang masih bertahan.

Tersedia pula tempat pameran serta kafe. Suasana pabrik gula tetap dipertahankan.

Dijamin pengunjung atau wisatawan merasa nyaman berada di De Tjolomadoe dengan atap yang tinggi dan dilengkapi penyejuk ruangan itu.

Ke depan, PT Sinergi Colomadu menggandeng berbagai pihak seperti Asita dan Dinas Pariwisata untuk menggelar berbagai kegiatan wisata di De Tjolomadoe.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

Tak tertutup kemungkinan, lanjut Edison, wisatawan kapal pesiar ketika tiba di Semarang langsung menuju De Tjolomadoe.

"Atau wisman yang sudah mengunjungi Candi Borobudur, Candi Prambanan digiring menuju pabrik gula ini," katanya.

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.
KOMPAS.com

Pabrik Gula Colomadu di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2019) yang telah direvitalisasi menjadi tempat wisata dan kawasan komersial. Kini namanya berubah menjadi De Tjolomadoe.

S. Linda Gustina, selaku Direktur Komersial PT PP Properti Tbk dalam siaran persnya mengatakan kawasan De Tjolomadoe sanggup menjadi destinasi wisata baru di Karanganyar yang juga dapat mengembangkan aspek seni, heritage, dan pariwisata di Solo Raya serta meningkatkan produktivitas ekonomi daerah. (I MADE ASDHIANA/Kompas.com)

Source : Kompas.com

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest