Bukti Brigadir Yosua Menangis Ketakutan Sebelum Dihabisi Terungkap, Pengacara Keluarga Singgung 3 Lokasi Ini, Foto Persiapan Autopsi Ulang Diunggah

Minggu, 24 Juli 2022 | 11:56
Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

Fotokita.net - Pengacara keluarga Brigadir Yosua atau Nofriansyah Yosua Hutabarat mengungkap bukti ajudan Irjen Ferdy Sambo menangis ketakutan sebelum dihabisi atau dibantai. Atas ditemukannya bukti itu, Kamaruddin Simanjuntak, pengacara keluarga Brigadir J atau Brigadir Yosua singgung 3 lokasi ini yang diduga sebagai dugaan tempat pembunuhan. Foto persiapan autopsi ulang diunggah di media sosial.

Kamaruddin Simanjuntak kembali mengungkap fakta mengejutkan dalamkasus dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J atau Brigadir Yosua. pengacara lulusan Universitas Kristen Indonesia ini menyebutkan, pelaku yang sengaja melucuti dekoder CCTV di kompleks rumahKadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Terkini, Kamaruddin mengatakan, pihaknya sudah mengantongi bukti rekam digital berupa ancaman pembunuhan kepada Brigadir Yosua. Bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi terungkap, pengacara keluarga singgu 3 lokasi ini.

Pengacara keluarga Brigadir Yosua telah menyerahkan puluhan barang bukti kepada Tim Bareskrim Polri. Sejauh ini, kasus tewasnya Brigadir Yosua mulai menemukan titik terang.

Kasus dugaan pembunuhan berencana terjadap Brigadir Yosua juga telah ditingkatkan dari tahap penyelidikan menjadi penyidikan. Selain itu, sudah ada tersangka pada kasus dugaan pembunuhan berencana itu.

Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua memang sudah resmi membuat laporan polisi ke Bareskrim Mabes Polri, Senin terkait dugaan tindak pidana pembunuhan berencana. Laporan tersebut tercatat dengan Nomor: LP/B/0386/VII/2022/SPKT/Bareskrim Polri, tertanggal 18 Juli 2022.

“Laporan telah diterima yaitu laporan dugaan tentang tindak pidana pembunuhan berencana, sebagaimana dimaksudkan Pasal 340 KUHP juncto Pasal 338 tentang pembunuhan dan juncto penganiayaan berat yang menyebabkan matinya orang lain Pasal 351 ayat (3), tiga pasal itu dulu yang laporannya diterima,” kata Kamaruddin Simanjutan, koordinator tim kuasa hukum keluarga Brigadir J ditemui di Bareskrim Polri Jakarta, Senin (18/22/2022).

Baca Juga: Jelang Autopsi Ulang Brigadir Yosua, Keluarga Sampai Beri Peringatan Keras ke Pihak Ini, Foto Kondisi Makam Dijaga Ketat 24 Jam Jadi Sorotan

Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

Dalam laporan tersebut, tim kuasa hukum menyertakan sejumlah barang bukti di antaranya surat permohonan visum at repertum dari Kapolres Jakarta Selatan Tanggal 8 Juli 2022 yang menjelaskan telah ditemukan mayat seorang laki-laki pukul 17.00 WIB.

Lantas, barang bukti lainnya adalah surat dari Rumah Sakit Kramatjati Polri, yang berisi informasi ada laki-laki berusia 21 tahun dinyatakan telah menjadi jenazah, surat keterangan bebas COVID-19 yang diserahterimakan oleh Kombes Pol Leonardus Simatupang dari Penyidik Utama Propam Polri. “ini dijadikan barang bukti,” ujarnya.

Barang bukti lainnya yang disertakan dalam laporan tersebut berupa foto kondisi jenazah diduga Brigadir J saat berada di ruang jenazah untuk pemberian formalin.

Dari foto dan video diambil oleh sejumlah wanita, kata Kamaruddin, di tubuh Briagdir J ditemukan beberapa sayatan, beberapa luka tembak, beberapa luka memar, pergeseran rahang, luka di bahu, luka sayatan di kaki, luka di telinga bagian belakang sepanjang satu jengkal, telinga bengkak, luka di jari-jari, kemudian ada membiru di perut kanan dan kiri, atau terdapat luka memar dan membiru di daerah tulang rusuk, ada luka menganga di bahu, luka di bawah dagu, di bawah ketiak.

“Kalau di dokumen elektronik ini (luka-luka) terlihat jelas,” ujar Kamaruddin memperlihatkan dokumentasi luka-luka di butuh Brigadir J.

Ketika mengungkap orang yang melucuti dekoder CCTV itu, Kamaruddin menyebut bahwa pelakubukan dari anggota Polri melainkan swasta. Pengacara keluarga Brigadir Yosua mengatakan, pihaknya juga sudah mengetahui identitasnya. "Iya, bukan polisi," kata Kamardudin di Mapolda Jambi, Jumat (22/7/2022).

Saat berjumpa dengan wartawan di Jambi, Kamaruddin menyebutkan, dugaan kuat pelaku yang berani melucuti CCTV di kompleks rumah Irjen Ferdy Sambo itudiperintahkan seorang petinggi atau orang besar. Sebab, pelaku bukan dari kalangan Polri.

Baca Juga: Kondisi CCTV Rumah Ferdy Sambo Tetap Rusak, Mantan Kepala Intel TNI Punya Jawaban Sederhana Soal Pelaku Penembakan, Foto Tersangka Seharusnya Sudah Dirilis

Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

"Yang menyuruh ini bukan orang biasa, tetapi petinggi atau orang besar. Karena CCTV ada di komplek perumahan polisi," tegas Kamaruddin. Namun, Kamaruddin menutup rapat mulutnya ketika disinggung identitas rinci pelaku pelucutan dekoder CCTV.

Belum berhenti sampai di situ, Kamaruddin Simanjuntak kembali mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum nyawannya dihabisi. Bukti ini terungkap melaluijejak digital berupa ancaman kepada Brigadir Yosua.

Kamaruddin mengatakan menemukan bukti baru ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir Yosua sebelum tewas dibunuh. "Satu hal yang perlu rekan-rekan sampaikan kepada masyarakat, bahwa kami sudah menemukan jejak digital dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J," papar Kamaruddin kepada Antara, Minggu (24/7/2022).

Menurut Kamaruddin, sudah ada rekaman elektronik di mana Brigadir Yosua ketakutan diancam dibunuh pada Juni lalu. "Almarhum itu sampai menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari menjelang pembantaian, dan satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," kata dia menambahkan.

Kamaruddin mengatakan pada rekaman elektronik tersebut terlihat almarhum Brigadir Yoshua mengalami ketakutan pada Juni 2022 hingga menangis."Dimana almarhum Brigadir J, saking takutnya tepat dibulan Juni 2022, dia Brigadir J sampai menangis. Itu rekaman eletronik teknisnya hingga sampai kesuatu hari menjelang pembantaian," kata dia.

Kamaruddin juga menuturkan lebih dalam dugaan lokasi pembantaian, namun ia menyerahkan kembali ke pihak kepolisian apakah lokasi di rumah dinas, di luar rumah dinas namun Kamaruddin pastikan tempat kejadian perkara di Magelang dan tidak menutup kemudian antara Magelang dan Jakarta.

"Namun salah satu yang saya pastikan, itu pengancamannya di Magelang (Jawa Tengah). Untuk TKP tidak tertutup kemungkinan bisa terjadi di Magelang atau antara Magelang-Jakarta atau di rumah Ferdy Sambo," tegas Kamaruddin.

Sementara itu, terkait penemuan dua handphone milik Brigadir Yosua yang ditemukan di rumah Irjen Ferdy Sambo, Kamaruddin mengatakan pihaknya belum melakukan pengecekan terkait kebenaran kepemilikan handphone tersebut.

Baca Juga: Bikin Jenderal Polri Kalang Kabut, Pengacara Keluarga Brigadir Yosua Ternyata Dipecat Saat Tangani Kasus Korupsi Wisma Atlet, Foto Kliennya Disebarkan

Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

"Saya belum periksa apakah itu handphone-nya atau yang lain karena harus kita periksa terlebih dahulu," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Setelah mendampingi pihak keluarga di Mapolda Jambi, Kamaruddin bersama timnya menuju rumah duka dan ke makam Brigadir Polisi Yoshua di daerah Sungai Bahar Unit 1 Kabupaten Muaro Jambi untuk melihat kelayakan lokasi autopsi ulang di sana.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo meminta pengacara keluarga Brigadir J untuk menyampaikan informasi sesuai dengan hukum acaranya, tidak berspekulasi menyampaikan informasi mengenai luka-luka dan benda-benda yang bukan keahliannya.

“Seperti pengacara menyampaikan sesuai dengan hukum acaranya, jangan berspekulasi tentang luka, tentang benda ini, benda itu, itu nanti 'expert' (ahli) yang menjelaskan,” kata Dedi usai prarekonstruksi kasus Brigadir J di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Sabtu (23/7/2022).

Dedi juga menyampaikan, rencananya jenazah Brigadir Yosua akan dilakukan autopsi ulang pada Rabu, 27 Juli 2022 di Jambi. Rencananya Polri akan melakukan ekshumasi atau penggalian kembali jasad Brigadir Yosua yang telah dikuburkan. Menurut Dedi autopsi ulang ini berdasarkan permintaan dari keluarga Brigadir Yosua.

"Diputuskan untuk pelaksanaan ekshumasi di Jambi akan dilaksanakan pada Rabu besok. Jadi tim akan berangkat hari Selasa dan Rabu akan melaksanakan ekshumasi," kata Dedi di Jakarta Selatan.

Dedi mengatakan, ekshumasi terhadap jasad Brigadir Yoshua sudah dikomunikasikan oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi ke pihak pengacara dan Ketua Perhimpunan Kedokteran Forensik Indonesia. "Kami hadirkan para pihak-pihak yang expert di bidangnya," ujar Dedi.

Baca Juga: Bukan Polisi, Ini Sosok yang Berani Lucuti Recorder CCTV Kompleks Rumah Irjen Ferdy Sambo, Foto Tersangkanya Muncul?

Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

Roslin Emika, kerabat Brigadir Yosua, menunjukkan persiapan autopsi ulang jenazah ajudan Irjen Ferdy Sambo melalui akun Facebook miliknya. Dia juga melampirkan foto kondisi makam Brigadir Yosua yang sudah dipasangi garis kuning milik polisi.

"Kami mohon untuk masyarakat yang datang ke makam almarhum Brigpol Nofriyansah Yosua tidak lagi mengambil foto/selfi/video makam almarhum.

Karena mulai tadi sore sudah dibuat garis polisi (police line) jadi tanpa persetujuan keluarga tidak boleh lg mendekati makam demi keamanan , sampai selesai otopsi ulang dan di makam kan kembali," tulis Roslin Emika melalui akun Facebooknya pada Sabtu (23/7/2022) malam.

Roslin juga mengingatkan agar anggotaormas Pemuda Batak Bersatu (PBB) tetap memakai baju seragam dinas mereka."Untuk anggota PBB yg berjaga tolong tetap memakai baju dinas nya. Terimakasih atas pengertiannya."

Roslin juga mengucapkan terima kasih kepada ormas Pemuda Batak Bersatu yang sudah membantu menjaga makam Brigadir Yosua selama 24 jam. "Malam kedua penjagaan makam almarhum Brigpol Nofriyansah Yosua oleh rekan juang Pemuda Batak Bersatu (PBB) PAC PAC Bahar GRUP.

Tetap semangat, solidaritas. Kami keluarga mengucapkan banyak terimakasih Tuhan memberkati rekan juang yang mau memberikan tenaga, pikiran, dan waktu."

Baca Juga: Daftar Luka Aniaya Brigadir Yosua Makin Panjang, Presiden Jokowi Sampai Ulangi Permintaan Begini ke Polri, Foto Kondisi Makam Ajudan Ferdy Sambo Disorot

Facebook

Pengacara keluarga mengungkap bukti Brigadir Yosua menangis ketakutan sebelum dihabisi. Kamaruddin Simanjuntak singgung 3 lokasi ini.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya