Sudah Dibantah, Foto Tampang Dokter Vaksin Kosong di Medan Terlanjur Viral, Kini Jadi Tersangka

Sabtu, 29 Januari 2022 | 18:59
Tribunnews

Sempat minta maaf secara terbuka, foto tampang dokter G yang dituding memberi suntikan vaksin kosong terlanjur viral. Kasusnya jalan terus.

Fotokita.net - Seorang dokter berinisial G dituduh memberikan suntikan vaksin kosong di Medan, Sumatera Utara. Dokter G sempat meminta maaf hingga membantah tuduhan itu di depan awak media. Namun, kini dia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.

Tuduhan terhadap dokter G bermula dari sebuah video viral yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan ke anak SD di Medan. Dari situ, Polisi turun tangan menyelidiki kasus ini. "Sedang kita dalami," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi saat dimintai konfirmasi, Jumat (22/1/2022).

Dirreskrimum Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja mengatakan ada lima orang yang diperiksa dalam kasus ini. Lima orang itu adalah dokter yang melakukan vaksinasi, perawat, orang tua siswa, dan penginput data.

Tatan menyebut pihaknya juga mengamankan jarum suntik, daftar anak yang divaksin, dan video yang menunjukkan vaksin kosong disuntikkan yang direkam oleh orang tua siswa.

"Kami sampaikan prosesnya masih berjalan dengan melibatkan beberapa ahli, labfor, dalam menganalisis dan melakukan perbandingan tentang video viral tenaga kesehatan menyuntik vaksin kosong kepada siswa itu," tuturnya.

Foto tampang dokter G yang dituding memberi suntikan vaksin kosong terlanjur viral di media sosial. Dia sempat meminta maaf beberapa hari setelah kejadian di depan polisi. Namun, proses hukum rupanya terus berjalan.

Dokter G membantah tuduhan terhadap dirinya yang telah memberikan penyuntikan vaksin kosong, terhadap salah seorang siswa Sekolah Dasar (SD) Wahidin Medan Labuhan pada, Senin (17/1/2022) lalu. Dia mengaku, vaksin yang disuntiknya saat itu benar-benar berisi vaksin merk Sinovac.

Baca Juga: Kepergok Suntik Vaksin Kosong di Video, Nakes yang Resahkan Warga Cuma Diancam Hukuman Ringan, Ini Foto Tampangnya

“Tudingan terhadap saya yang menyuntikkan vaksin kosong adalah menyesatkan. Saya bertanggung-jawab. Saya yakin dengan sungguh-sungguh sesuai sumpah profesi saya, bahwa yang saya berikan adalah suntikan berisi vaksin yang telah diisi sejawat saya (perawat W),” kata G kepada wartawan, Senin (24/1[2022).

Menurutnya, sebelum vaksinasi dimulai, dilaksanakan dulu briefing dengan tim vaksinator agar kegiatan berlangsung lancar dan tertib. Tim vaksinator dibantu para perawat dari Rumah Sakit Delima salah satunya berinisial berinisial W.

“Meja suntik kami atur sedemikian rupa agar anak-anak tidak takut dengan pelayanan vaksinasi massal. Ada tiga meja yang kami siapkan, pelayanan vaksin dimulai sejak jam 09.00-17.00 WIB,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

Dia menyebutkan, vaksin yang digunakan bersumber dari Polres Medan Labuhan merk Sinovac. Spuit (jarum suntik) yang disediakan adalah Spuit 0,5 cc.

“Karena sangat ramai, anak-anak didampingi orangtua dan wali masing-masing sehingga saya tidak mengetahui dan tidak sadar selama pelayanan ada pihak yang mengambil merekam. Namun, hal ini tidak saya permasalahkan karena sifatnya untuk dokumentasi, kenangan-kenangan,” sebutnya.

Lanjut dia, untuk mempercepat pemberian vaksin pada anak, maka dalam tim telah dibagi tugas masing-masing. Tim vaksinator dokter melakukan penyuntikkan vaksin, sedangkan perawat tugasnya membantu untuk mengambil dan memasukkan vaksin ke dalam spuit 0,5 cc yang sudah disediakan.

“Selama penyuntikan vaksin seperti terlihat dalam video yang beredar, saya mengambil spuit 0,5 cc yang berada di sisi kanan belakang saya. Dan, saya yakini spuit itu sudah diisi vaksin oleh perawat W yang posisinya saat itu di belakang saya,” ujarnya.

Baca Juga: Foto Tampang Anggota GMBI Naiki Maung Lodaya di Polda Jabar Viral, Pelaku Nangis Kejer Diciduk Polisi

Instagram

Sempat minta maaf secara terbuka, foto tampang dokter G yang dituding memberi suntikan vaksin kosong terlanjur viral. Kasusnya jalan terus.

Dia juga mengaku, penyuntikan yang dilakukannya sudah sesuai prosedur. Pertama, memanggil peserta vaksin untuk duduk dengan mengangkat lengan baju hingga setinggi bahu. Kemudian, melakukan disinfeksi membersihkan dengan alkohol swab di lokasi yang akan disuntik.

“Selanjutnya, mengambil spuit 0,5 cc di dalam box spuit yang diyakini sudah diisi vaksin sesuai dosis oleh perawat W. Kemudian, melakukan suntikkan vaksin secara intramuskular di lengan kiri atas menggunakan spuit yang diyakini sudah berisi vaksin yang berada di belakang kursi) dan saya menyuntikkannya,” jelas dokter G.

Merespons video viral tersebut, dokter G menyatakan sudah ada mediasi dengan pihak keluarga, yang difasilitasi pihak sekolah dan pihak kepolisian keesokan harinya. Pertemuan itu dilakukan di ruang rapat sekolah yang juga dihadiri kepala sekolah, guru-guru, vaksinator, perawat. Di pertemuan mediasi itu juga telah dijelaskan pemahaman bahwa apa yang disuntikkan benar adalah yang berisi vaksin yang telah diisi perawat W ke dalam spuit.

“Namun, apabila pihak keluarga masih belum yakin, dapat diberikan suntikan ulang kembali. Tetapi, pihak keluarga menolak disuntik kembali karena sudah peraya setelah mendengar penjelasan dokter dan perawat bahwa yang disuntikkan itu telah berisi vaksin, sehingga tidak perlu lagi penyuntikan ulang,” pungkas dokter G.

Namun demikian, Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Medan, dr Mutia Nimpar menyampaikan pihaknya siap melakukan suntikan ulang terhadap siswa SD Wahidin, Medan Labuhan.

“Namun, sebelum melakukan penyuntikan ulang, kita akan berkoordinasi dulu dengan orangtua dan pihak terkait yakni pihak kepolisian, sebab kasus ini sudah ditangani kepolisian,” katanya.

Mutia menuturkan, pihaknya dalam waktu dekat juga akan melakukan pendekatan baik kepada orangtua siswa maupun siswa yang diduga menerima suntikan vaksin kosong tersebut. Karena sebelum melakukan suntikan vaksinasi ulang, harus memastikan bahwa siswa tersebut tidak dalam keadaan trauma.

Baca Juga: Bikin Malu Kapolda Sumut, Foto Kapolrestabes Medan yang Tangkap Bandar Narkoba Jadi Sia-sia, Begini Nasibnya Sekarang

Istimewa

Sempat minta maaf secara terbuka, foto tampang dokter G yang dituding memberi suntikan vaksin kosong terlanjur viral. Kasusnya jalan terus.

“Mengenai jumlah anak yang akan disuntik ulang kita belum tahu karena masih penyidikan, jadi kita menunggu hasilnya.

Jika semua harus divaksin ulang, tentu kita siap vaksin ulang. Artinya, kita ambil alih pelaksanaan vaksinasi di sekolah tersebut,” tandas Mutia.

Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Utara menjadwalkan memanggil Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terkait kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong terhadap siswa sekolah dasar oleh oknum dokter berinisial G di Kota Medan.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi, di Medan, Kamis (27/1/2022), mengatakan bahwa pemanggilan IDI untuk dimintai keterangan terkait kasus suntikan vaksin kosong.

"Rencananya pemanggilan IDI besok dijadwalkan," katanya.

Hadi menyebutkan sudah empat orang tenaga kesehatan (nakes), termasuk oknum dokter G yang dipanggil untuk dimintai keterangan oleh penyidik Ditreskrimsus Polda Sumut.

"Sudah empat nakes yang dimintai keterangan," ujarnya.

Baca Juga: Foto Kapolrestabes Medan Pamer Tangkapan Narkoba Disorot, Anak Buahnya Bongkar Aib Bos Polisi: Beli Hadiah Pakai Uang Suap

Istimewa

Sempat minta maaf secara terbuka, foto tampang dokter G yang dituding memberi suntikan vaksin kosong terlanjur viral. Kasusnya jalan terus.

Sementara itu, Sekretaris IDI Cabang Medan dr Ery Suhaimi mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan investigasi terkait kasus dugaan suntikan vaksin kosong tersebut.

Namun, lanjut dia, untuk sidang etik terhadap dokter G memang belum dilakukan karena masih mengumpulkan informasi dari berbagai pihak guna diserahkan kepada Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK). "Sebetulnya sejak berita itu muncul, IDI sudah mulai mengumpulkan para pihak terkait," ujarnya.

Dalam kasus ini, kata dia, organisasi profesi tentu hanya melihat dari segi etiknya saja karena untuk ranah pidana ada pada kepolisian. "Karena belum tentu yang bersangkutan bersalah, seperti yang divonis di masyarakat. Jadi nanti MKEK yang akan meneruskan secara organisasi bagaimana keputusannya," katanya.

Polisi kini menetapkan dokter G yang menyuntikkan vaksin kosong sebagai tersangka. "Sudah meningkatkan perkara ini ke tingkat penyidikan, dan sudah menetapkan tersangka satu orang saat ini, yaitu dokter G," kata Kapolda Sumut Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak di Mapolda Sumut, Sabtu (29/1/2022).

Panca menyebut, dari hasil pemeriksaan laboratorium kepada siswa itu, tidak ditemukan adanya vaksin. Polisi masih mendalami hal ini apakah karena kesengajaan atau kelalaian.

"Ditangani tim gabungan. Perkembangan terakhir, penyidik sudah melakukan pengembangan kepada saksi-saksi, termasuk melakukan pemeriksaan secara laboratorium terhadap anak yang viral itu terkait kandungan imunnya. Ternyata hasilnya dugaan kita memang tidak ditemukan vaksin itu di tubuh si anak," ucap Panca.

Panca mengatakan pihaknya juga mendalami penyebab banyaknya sisa vaksin dari acara vaksinasi itu. Panca mengatakan proses penanganan kasus ini mereka lakukan bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

"Kita melihat apakah ini ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Ini berkaitan dengan sebuah profesi yang harusnya paham dengan jarum suntik. Ini yang sedang kita dalami bersama teman-teman IDI," jelas Panca.

Baca Juga: Punya Perusahaan Mentereng, Foto Tampang Satgas PDIP Tendang Pelajar Al Azhar Tersebar, Pelaku Tertunduk Malu di Kantor Polisi

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya