Disabet Sajam di Waduk Pluit, Foto Jenazah Anggota Raider TNI AD Ditangisi, Saksi Ungkap Fakta Mengejutkan

Minggu, 16 Januari 2022 | 21:54
Facebook

Foto jenazah Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD yang disabet senjata tajam ditangisi. Saksi ungkap kronologi yang mengejutkan.

Fotokita.net - Seorang anggota Yonif Raider 303 TNI AD bernama Sahdi (23) meninggal dunia di RS Atma Jaya Jakarta Utara. Sahdi tewas akibat mendapat sabetan senjata tajam (sajam) saat berada di taman Waduk Pluit.

Foto jenazah anggota Yonif Raider 303 TNI AD itu ditangisi. Foto Sahdi banyak dibagikan melalui media sosial. Sementara itu, saksi mengungkap fakta mengejutkan dalam peristiwa pengeroyokan maut ini.

Peristiwa yang merenggut nyawa Sahdi terjadi padapada Minggu (16/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB. Ketika itu pria kelahiranGenuren 16 Februari 1999 ini mendapat serangan daribeberapa orang di Jalan Rusun Muara Batu, Penjaringan, Jakarta Utara. Sahdi tewas dikeroyok dengan menggunakan senjata tajam (sajam).

Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat seorang warga sipil yang menjadi korban. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.

Febri masih belum membeberkan secara lengkap terkait kronologis pengeroyokan tersebut. Namun, polisi sudah memeriksa keterangan saksi atas peristiwa keji itu.

Febri menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat satu orang anggota sipil yang menjadi korban. "Sipil satu orang korban," kata Febri.

Kini, anggota sipil tersebut masih dalam perawatan di Rumah Sakit Atmajaya. Diketahui, satu orang warga sipil tersebut dalam kondisi kritis.

Baca Juga: Foto Oknum TNI AD Penabrak Handi dan Salsabila Disebarkan, Ahli Forensik Polri Ungkap Korban Masih Bernyawa Sebelum Dibuang

Facebook

Foto jenazah Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD yang disabet senjata tajam ditangisi. Saksi ungkap kronologi yang mengejutkan.

Di media sosial, foto jenazah Sahdi terlihat sedang ditunggui oleh beberapa rekannya. Seorang Babinsa TNI AD juga tampak melihat Sahdi yang mendapatkan perawatan di rumah sakit setelah mendapatkan sabetan sajam di Waduk Pluit.

Setelah sempat mendapatkan jahitan atas luka sabetan sajam itu, nyawa Sahdi tak tertolong. Dalam foto yang beredar itu, bagian dada dan punggung anggota Yonif Raider 303 TNi AD itu terluka parah.

Selain memeriksa saksi, polisi juga memeriksa rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian. "(Sudah diperiksa), dari CCTV polsek juga sudah tapi pelat nomornya nggak kelihatan," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya saat dikonfirmasi, Minggu (16/1/2022).

Dia menyebut polisi masih belum mengetahui pelat nomor kendaraan dari pelaku pengeroyokan tersebut. Ini dikarenakan kondisi jalanan yang gelap dan terlalu banyak kendaraan yang melintas di hari tersebut.

"Kendaraan yang melintas banyak tapi untuk memastikan kendaraan pelaku tidak jelas karena malam hari," jelas Febri.

Hingga kini, polisi masih menyelidiki pelaku pengeroyokan tersebut. "Masih dalam penyelidikan," singkatnya.

"Sebagian saksi sudah diperiksa," ujar Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya saat dikonfirmasi, Minggu (16/1/2022).

Baca Juga: Kabur dari Kesatuan TNI AD, Prada Yotam Ternyata Pernah Unggah Lambang Papua Merdeka, Foto Ini Buktinya

Facebook

Foto jenazah Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD yang disabet senjata tajam ditangisi. Saksi ungkap kronologi yang mengejutkan.

Febri tidak menyebut secara rinci berapa saksi yang sudah diperiksa untuk menyelidiki tewasnya anggota TNI AD tersebut. Dia hanya mengatakan saat ini ada saksi yang masih diperiksa.

"Ini (saksi) masih diperiksa, masih dalam proses lidik," kata Febri.

Kemudian, Febri belum bisa memastikan berapa orang yang mengeroyok anggota TNI AD tersebut hingga berakhir tewas. "Bukan 6 orang," singkat Febri.

Kini polisi masih menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut. Febri masih belum membeberkan secara lengkap terkait kronologis pengeroyokan anggota TNI AD tersebut.

Dalam kronologi yang beredar di media sosial, korban kritis yang mendapatkan perawatan di rumah sakit berama Samsul Ma'arif. Korban ini lahir di Sendang Rejo 04 Februari 1988.

Samsul memiliki alamat di Kampung Utan Jl. Kompas No.21 Rt.001/08 Kel.Cempaka Putih Kec. Ciputat Timur Kota Tangerang Selatan Banten.

Sementara itu, saksi yang lolos dari pengeroyokan Sahdi itu bernamaSepta Francasetia Bagja. Pria kelahiranPandeglang, 14 September 1999 memiliki alamat diKampung Andihianh Lebak Rt.004/01 Kel.Baros, Kec.Warunggungung, Kabupaten Lebak, Banten.

Baca Juga: Sebut Jenderal Dudung Tak Terlihat di Semeru, Habib Bahar Bin Smith Diminta Lihat Foto Unggahan TNI AD

Facebook

Foto jenazah Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD yang disabet senjata tajam ditangisi. Saksi ungkap kronologi yang mengejutkan.

Atas peristiwa mengerikan itu, saksi mengungkapkan fakta mengejutkan. Dia menceritkan kronologi Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD itu meninggal dunia setelah dikeroyok dengan sajam.

Berdasarkan keterangan saksi sekitar pukul 03.00 WIB, awalnya korban dari Royal bersama dengan saksi bernama Septa.

Lalu, mereka pergi ke taman Waduk Pluit atas permintaan teman korban minta berhenti pamit mau buang air kecil.

Sesaat setelah selesai buang air kecil saksi melihat korban sudah dalam keadaan tersungkur dan berdarah dan saksi mendengar teriakan pelaku. "saya makassar, saya makssar, saya makssar."

Selanjutnya pelaku langsung berhamburan meninggalkan korban dan saksi langsung menghubungi pihak keluarga korban melalui telepon. Sampai saat ini korban masih di RS Atma Jaya.

Dalam laporan kronologi itu, warga dimintauntuk menghindari berkumpul malam sekitar lokasi kejadian dikhawatirkan ada salah sasaran pembalasan atau hal-hal yang tidak kita inginkan.

Baca Juga: Foto Mobil TNI AD Jemput Pelabrak Ibunda Arteria Dahlan Ramai Dibahas, Jenderal Andika Perkasa Bicara Soal Pemiliknya

Facebook

Foto jenazah Sahdi anggota Yonif Raider 303 TNI AD yang disabet senjata tajam ditangisi. Saksi ungkap kronologi yang mengejutkan.

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya