Masuk Bui Karena Penodaan Agama, Yahya Waloni Buka Suara Usai Foto Dirinya Disumpahi Terpapar Covid-19

Jumat, 27 Agustus 2021 | 11:36
Istimewa

Penceramah Yahya Waloni menjadi penghuni bui usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penodanaan agama.

Fotokita.net - Penceramah Yahya Waloni kini menjadi penghuni bui usai ditetapkan sebagaitersangka kasus dugaan penodanaan agama. Sementara itu, Yahya Waloni buka suara usai foto dirinya disumpahi terpapar Covid-19 beberapa waktu lalu.

Yahya Waloni dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh komunitas Masyarakat Cinta Pluralisme soal dugaan penistaan agama terhadap Injil. Yahya dinilai menista agama dalam ceramah yang menyebut bible tak hanya fiktif namun juga palsu.

Pelaporan tersebut tertuang dalam Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/B/0287/IV/2021/BARESKRIM. Yahya Waloni dilaporkan dengan dugaan kebencian atau permusuhan individu dan/atau antargolongan (SARA) pada Selasa, 27 April 2021.

Yahya Waloni dijerat Pasal 28 ayat 2 jo Pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), yang mengatur tentang ujaran kebencian melalui media elektronik. Kemudian, Pasal 156a huruf a KUHP tentang Penistaan Agama.

Yahya Waloni sendiri ditangkap pada Kamis (26/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB. Dia diketahui tidak melawan saat dijemput polisi.

Baca Juga: Ditangkap Bareskrim Karena Kasus Penistaan Agama, Foto Yahya Waloni Terbaring Lemah dengan Selang Oksigen di RS Dicibir, Netizen: Alhamdulillah

Penetapan Yahya Waloni sebagai tersangka sudah mendapatkan konfirmasi dariKaro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono yang menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jumat (27/8/2021).

"Sudah (tersangka). Melalui ceramah yang diunggah pada video di akun YouTube Tridatu dari perbuatan yang telah dilakukan, yang bersangkutan disangkakan dengan beberapa pasal," kata Rusdi Hartono.

Rusdi menjelaskan Yahya dijerat dengan UU ITE. Selain itu, Yahya dikenai pasal tentang penodaan agama.

"Antara lain dari Undang-Undang ITE Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45a ayat (2), di mana dalam pasal tersebut diatur dengan sengaja dan tidak sah menyebarkan informasi akan menyebabkan permusuhan kebencian berdasarkan SARA. Dan juga disangkakan Pasal 156a KUHP. Itu melakukan penodaan terhadap agama tertentu," tuturnya.

Rusdi juga mengungkapkan dasar penangkapan dari Yahya Waloni. Yahya dilaporkan telah melakukan ujaran kebencian berdasarkan SARA hingga penistaan agama.

Baca Juga: Terungkap Alasan Suami Korban Pembunuhan di Subang Sering Pergi, Tukang Surabi Bongkar Fakta Mengejutkan, Foto Keluarga Tinggal Kenangan

Istimewa

Penceramah Yahya Waloni menjadi penghuni bui usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penodanaan agama.

"Dasar penangkapan terhadap saudara MYW yaitu dengan adanya laporan polisi dengan nomor 0287/IV/2021/BARESKRIM tanggal 27 April 2021. Di dalam LP tersebut, yang bersangkutan dilaporkan karena telah melakukan satu tindak pidana yaitu berupa ujaran kebencian berdasarkan SARA dan juga penodaan terhadap agama tertentu," ujarnya.

Ikatan Advokat Muslim Indonesia (IKAMI) mengaku siap menjadi kuasa hukum ustaz Muhammad Yahya Waloni. "(IKAMI) siap untuk melakukan pendampingan dan pembelaan," kata Ketua Umum IKAMI Abdullah Al Katiri dalam keterangannya, Jumat, 27 Agustus 2021.

Al Katiri mengaku menerima telepon dari beberapa tokoh agama usai Yahya Waloni ditangkap Bareskrim Polri. Sejumlah tokoh agama diklaim meminta IKAMI menangani perkara yang tengah menjerat Yahya.

"Dan kami katakan bahwa IKAMI siap untuk menjadi kuasa hukum beliau. Kami sudah mengirimkan beberapa anggota IKAMI baik ke rumah beliau maupun ke Bareskrim Mabes Polri," ungkap Al Katiri.

Yahya Waloni ditangkap karena diduga menyebar ujaran kebencian berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Namun polisi belum memerinci lebih jauh kasus Yahya.

Baca Juga: Polisi Dalami Foto Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan, Begini Kondisi Tukang Parkir yang Diterjang Peluru Usai Coba Halangi Aksi Kawanan Bandit

Istimewa

Penceramah Yahya Waloni menjadi penghuni bui usai ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penodanaan agama.

Sebelum resmi menghuni bui karena kasus penodaan agama, foto Yahya Waloni terbaring lemah dengan selang oksigen di rumah sakit viral di media sosial.

Dalam sebuah foto yang beredar, disebutkan bahwa Yahya Waloni terbaring sakit dan dirawat di salah satu Rumah Sakit (RS) di Purwakarta. Namun tidak diketahui penyakit yang dideritanya, meski dikaitkan dengan covid-19.

Dalam foto itu, nampak Yahya Waloni menggunakan selang oksigen. Kemudian tubuhnya ditutupi dengan kain.

Seperti diketahui, penceramah muallaf itu bahkan menantang jika ada sanksi berupa denda atau tembak mati bagi yang menolak memakai masker, ia tak gentar menghadapinya.

Yahya Waloni juga berani memastikan virus corona mustahil masuk ke rumah ibadah seperti masjid.

Setelah foto dirinya disumpahi terpapar Covid-19, Yahya Waloni akhirnya buka suara. Dia berbicara melalui kanal YouTubenya.

Baca Juga: Foto Pelaku Perampokan Toko Emas di Medan Terekam Kamera, Penjaga Toko Ungkap Fakta Mengejutkan

Istimewa

Yahya Waloni buka suara usai foto dirinya saat terbaring di rumah sakit disumpahi terpapar Covid-19.

Secara tegas Yahya menyebut jika dirinya tidak terpapar Covid-19. Dia memastikan kabar kalau dirinya positif Covid-19 itu tidak benar.

Menurut Yahya Waloni, dia hanya kelelahan dan butuh beristirahat sejenak di rumah sakit, dan kini ia mengaku sedang ada di rumah sakit Purwakarta, Jawa Barat.

"Rabu 11 Agustus 2021, dari bilik kamar yang kecil ini, dari ruang pengobatan rumah sakit Abdul Rozak Purwakarta ini, hamba ditempatkan Allah SWT untuk istirahat, bukan sakit," ujar Yahya Waloni, dikutip poskota.co.id dari kanal Youtube Ustadz Yahya Waloni Official pada Jumat (13/8/2021).

Yahya mengaku heran sejumlah pihak menyebut dirinya terpapar Covid-19, padahal ia cuma kelelahan saja.

Lantas ia pun menerangkan jika tuhan sudah menggariskan kehidupan manusia, jadi jika diberikan sakit manusia harus ikhlas.

Baca Juga: Foto Ahok Pamer Anak Kedua dari Puput Nastiti Devi Viral, Sikap Putra Sulung Veronica Tan jadi Sorotan

Istimewa

Yahya Waloni buka suara usai foto dirinya saat terbaring di rumah sakit disumpahi terpapar Covid-19.

"Apapun yang kita dapati saat ini, kita kembalikan kepada Allah SWT. Segala yang datang dari Allah akan kembali ke Allah," katanya.

Yahya Waloni juga menyebut hidup matinya hanya untuk Allah, jadi sekali pun nantinya ia dibunuh atau diracun, dirinya mengaku tak gentar.

"Enggak peduli (andai) rumah sakit mau bunuh saya, obat mau bunuh saya, suntikan itu beracun atau tidak, pokoknya yang saya tahu Allah SWT lebih kuat dari segala-galanya," kata dia.

Terkait kondisinya yang menurun, banyak pihak juga yang menyebut itu merupakan balasan karena ucapan Yahya Waloni saat ceramah sangat pedas.

Bahkan ucapannya kepada Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok kembali disinggung.

Baca Juga: Foto CCTV Lokasi Pembunuhan di Subang Terungkap, Saksi Lihat Sosok Ini Pindahkan Mobil Sebelum Jasad Korban Ditemukan

Diketahui saat itu Ustaz Yahya Waloni sempat doakan Ahok agar cepat mati, videonya pun lantas bikin heboh dalam kanal Youtube Hadits TT lalu dan dimuat ulang oleh kanal YouTube Jarrak Pos Banten TV, pada (4/6/2018).

Doa tersebut dilontarkan Ustaz Yahya Waloni lantaran ia geram karena Ahok dianggap menistakan agama."Doakan supaya cepat mati," imbuhnya.

Yahya Waloni meminta agar tidak ada yang bermain-main dan berkhianat dengan Islam."Ente mau bermain berkhianat terhadap Islam, jangankan saudara, muslim aja bisa saja dapat akibatnya," kata Yahya Waloni.

Sebelumnya ustaz Yahya memang sering membuat pernyataan kontroversi. ia mengaku sangat kebal pada Covid-19.

Yahya Waloni pernah jelaskan secara gamblang di kanal YouTube Termometer Islam beberapa waktu lalu ia pun tak percaya adanya Covid-19.Bahkan, ia sempat mengaku enggan pakai masker selama pandemi, karena menurutnya Covid-19 tidak ada.

Baca Juga: Foto Terkini Rumah Korban Pembunuhan di Subang Bikin Merinding, Saksi Lihat Pelaku Parkir Alphard Sebelum Jasad Ditemukan

Yahya Yopie Waloni atau yang lebih dikenal Yahya Waloni adalah seorang penceramah berdarah Minahasa. Ia lahir di Manado, 30 November 1970. Saat ini Yahya Waloni berusia 50 tahun.

Yahya Waloni sebelum menjadi seorang penceramah merupakan seorang pendeta. Sebelumnya ia terdaftar sebagai pendeta pada Badan Pengelola Am Sinode GKI di Tanah Papua, Wilayah VI Sorong-Kaimana.

Selama menjadi pendeta ia dikenal dengan frontal dan kontroversi.Hingga Yahya Waloni memeluk agama Islam pada Rabu, 11 Oktober 2006 melalui Sekretaris Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Tolitoli yang bernama Komarudin Sofa.

Ia memeluk agama Islam juga bersama istri dan anak-anaknya.Setelah memeluk agama Islam, Yahya Waloni mengganti namanya menjadi Muhammad Yahya. Nama istri Yahya Waloni dari Lusiana menjadi Mutmainnah.

Yahya Waloni pernah menjabat sebagai Rektor di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Calvinis Ebenhaezer di Sorong pada tahun 1997-2004.

Pada akhir masa jabatannya sebagai rektor tersebut ia kemudian berpindah ke Balikpapan, Kalimantan Timur.

Ia kemudian menjadi dosen di Universitas Balikpapan (Uniba) hingga pada tahun 2006.Yahya Waloni juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD di salah satu kabupaten di Sulawesi Utara.

Baca Juga: Geruduk LSM GMBI, Foto Ormas PP Rusak Markas Seteru Lamanya Dicibir, Netizen: Nyesel Kan?

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya