Fotokita.net - Polisi mulau menemukan titik terang sebelum pembunuh ibu dan anak di Subang, Jawa Barat ditangkap. Pihak aparat mencurigai salah satu saksi menyimpan bukti atas aksi keji itu. Foto korban pembunuhan di Instagram lenyap usai peristiwa itu.
Polisi terus bekerja untuk mengungkap misteri dalam kasuspembunuhan ibu dan anak di Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pembunuhan ibu dan anak ini memang sudah menyita perhatian publik.
Seperti kita ketahui dalam banyak berita,Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Ratu Mustika (23) ditemukan tewas di halaman rumah mereka sendiri. Kedua jasad korban pembunuhan ini ditumpuk di dalam bagasi mobil yang terparkir di teras rumah mereka pada Rabu (18/8/2021).
Polisi belum merilis siapa pembunuh dari ibu dan anak yang mayatnya diletakkan di bagasi mobil Alphard milik korban. Namun, sebanyak 17 orang telah dimintai keterangan termasuk suami dari korban.
Polisi menyebut sudah ada titik terang soal siapa sosok pembunuh ibu dan anak di Subang itu.Bahkan, polisi pun mengaku sedang bersiap untuk ungkap pelaku pembunuhan ibu dan anak di bagasi mobil tersebut.
Kini, polisi mencurigai salah satu saksi menyimpan bukti pembunuhan ibu dan anak itu. Sementara, usai peristiwa itu ditemukan polisi, foto korban pembunuhan di Instagram lenyap.
Sejak pembunuhan terjadi pada Rabu (18/8/2021), polisi sudah melakukan autopsi, olah TKP, dan memeriksa sebanyak 20 saksi.
Salah seorang saksi berinisial Mr X dicurigai polisi, karena adanya bukti mencurigakan.
Meski begitu, polisi tidak mau gegabah dan memilih terus melanjutkan penyelidikan pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
Korban ditemukan oleh Yosef yang merupakan ayah dan suami dari dua korban tersebut. Dia menemukan jenazah keluarganya dalam keadaan tanpa busana.
Polisi menyimpulkan motif pelaku melakukan pembunuhan ibu dan anak di Sungan itu akibat sakit hati. Dugaan ini setidaknya didasari dari hasil penyelidikan yang tidak mengarah pada motif kejahatan lain seperti perampokan dan pencurian.
Saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di rumah korban, polisi tidak menemukan barang berharga yang hilang kecuali handphone milik Amelia. Hingga kini telepon genggam tersebut belum ditemukan.
Di malam sebelum terbunuh, korban Amelia sempat memposting video bulan di halaman rumahnya dengan memutar lagu berjudul Heaven milik penyanyi Emilee pada sekitar pukul 21.00 WIB Selasa 17 Agustus 2021 di Instagram-nya.
Namun, unggahan dalam Instagram story korban dengan nama @amaliamustika_ itu mendadak hilang, setelah korban dan ibunya ditemukan tewas pada Rabu 18 Agustus 2021 pagi.
Bukan cumaitu, foto unggahan lain di sosial media milik korban tersebut juga seluruhnya hilang. Diduga foto korban di media sosial miliknya sengaja dihapus oleh pelaku untuk menghilangkan jejak digital.
"Kami menduga pelaku dan korban saling kenal," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni, Minggu (22/8/ 2021).
Dalam kasus ini polisi telah memeriksa sedikitnya 17 orang saksi, termasuk suami korban. Polisi juga turut mengamankan beberapa barang bukti di TKP termasuk salah satu baju saksi yang terdapat bercak darah. Namun, polisi belum bisa memastikan siapa pelaku pembunuhan tersebut.
"Kasus ini masih dilakukan penyelidikan. Kami masih belum bisa sampaikan. Penyidikan sudah di fokuskan (ke pelaku)," ujarnya.
Baca Juga: Wow! Foto Taliban Muda Viral Gegara Outfit Kekinian, Harganya Bisa Borong 20 Kamera Mirrorless Canon
Sementara dari pemeriksaan saksi, korban Tuti terakhir komunikasi dengan suaminya Yosef yang berpofesi sebagai kontraktor pada Selasa 17 Agustus 2021, sekitar pukul 20.00 WIB.
Setelah itu suaminya pergi untuk beristirahat di rumah istri mudanya. Pada Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB, Yosef pulang dan mengaku menemukan istri dan anaknya sudah terbunuh. Jasadnya ditemukan di dalam bagasi mobil mewahnya yang diparkir di halalaman rumahnya di Jalan Cagak.
"Hasil autopsi kedua korban meninggal di jam berbeda. Ibunya meninggal antara pukul 04-00 dan 05.00. Sementara sang ibu diperkirakan meninggal sekitar pukul 00.00 WIB. Jadi ibunya dulu meninggal, sekitar kurang lebih lima jam berikutnya disusul anaknya meninggal," kata Kapolres.
Setelah mendapatkan keterangan seperti itu, beberapa saksi pun diperiksa polisi.
Rupanya ada satu saksi yang dicurigai polisi, yang berinisial Mr X.
Di baju Mr X tersebut, ada bercak darah yang diduga berkaitan dengan kematian anak dan ibu tersebut.
"Di baju salah satu saksi itu ada percikan darah. Dari saksi-saksi yang diperiksa, kami masih tunggu. Nanti hasilnya kami analisis apakah ada keterkaitan," ucap AKBP Sumarni di Subang, Kamis (19/8/2021).
Hanya saja, saat ditanya siapakah saksi yang di pakaiannya ada bercak darah, dia belum bisa mengungkapnya dan masih mendalami keterangan tersebut.
Sementara itu, Kombes Pol Erdi mengatakan pelaku pembunuhan sadis terhadap ibu dan anak itu segera terungkap dalam waktu dekat.
"Insya Allah ( pelaku akan terungkap) dalam waktu dekat ya. Mohon doanya," tutur Kabid Humas.
Termasuk terkait motif pembunuhan itu, apakah berkaitan dengan asmara atau dendam, Kapolres belum dapat memastikannya.
Kapolres mengatakan, pihaknya masih menganalisa kesesuaian keterangan saksi satu dengan yang lain hingga barang bakti yang ditemukan di TKP."Sudah ada titik terang," ucapnya.
Selain sosok Mr X, suami korban yang merupakan sosok pertama yang menemukan mayat istri dan anaknya pun ikut diperiksa polisi.
Yosef mengaku menemukan istrinya sudah tak bernyawa setelah ia pulang dari rumah istri muda. Hal ini diungkap Yosef kepadaKabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago.
"Menurut keterangan Saudara Y (suami korban) bahwa pada malam hari Saudara Y berada di istri mudanya," ujar Kombes Erdi A Chaniago.
Saat pulang, Yosef mengaku melihat kondisi rumah di kamar dan kamar mandi sudah berantakan.
"Di dalam bak terdapat baju pakaian dan sampah disertai darah berceceran. Karena melihat hal tersebut, (Y) panik lalu melapor ke Polsek Jalan Cagak."
"Selanjutnya sepulang laporan dari Polsek melihat mayat sudah berada di dalam mobil," katanya.
Namun, polisi tidak mau gegabah dan memilih terus melanjutkan penyelidikan pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
(*)