Fotokita.net - Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN era Presiden Susilo Bamban Yudhoyono (SBY) rupanya masih penasaran dengan keluarga Akidi Tio. Dahlan Iskan yang senang berbagi foto nyeleneh itu tanpa kenal lelah terus menelusurinya.
SejakFoto keluarga Akidi Tio menyerahkan sumbangan Rp 2 triliun kepadaKapolda Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri dikutip di mana-mana, Dahlan Iskan sudah tak bisa tidur nyenyak. Nalurinya sebagai wartawan mendidih.
Kepala Dahlan Iskan dipenuhi banyak pertanyaan. Dari banyak pertanyaan itu, Dahlan akhirnya bisa mendapatkan jawabannya melalui Hardi Darmawan, yang diketahui sebagaidokter keluarga dari Akidi Tio.
Hardi tercatat sebagai guru besar di Universitas Sriwijaya, Palembang.Dahlan mengaku tidak punya kontak sang dokter. Beruntung, Dahlan mengenal kakaknya dan akhirnya pun mendapat kontak Hardi.
Berdasarkan cerita Hardi, sumbangan Rp 2 triliun itu diberikan untuk Kapolda Sumatera Selatan Irjen Eko Indra Heri.
"Bukan arahan saya. Itu langsung keinginan keluarga untuk diberikan ke Kapolda (Sumsel)," tulis Dahlan menirukan perkataan Hardi dalam blog pribadinya, Disway.id yang dikutip, Rabu (28/7/2021).
Berdasarkan penulusuran Dahlan, Akidi meninggal tahun 2009 saat berusia 89 tahun. Almarhum meninggal karena serangan jantung dan dimakamkan di Palembang.
Sementara istrinya meninggal pada 2005 dalam usia 82 tahun. Pasangan suami istri tersebut dikaruniai tujuh orang anak, yang enam di antaranya tinggal di Jakarta dan putri bungsunya tinggal di Palembang.
"Semua jadi pengusaha sukses," tulis Dahlan menirukan percakapannya dengan Prof Hardi. Menurut penuturan Prof Hardi, Akidi merupakan sosok yang rendah hati.
Figur almarhum Akidi Tio dikenal sebagai orang yang rendah hati dan tidak mau menonjol. Akidi Tio merupakan sosok yang dermawan dan kerap tak menunjukkan identitasnya.
Diceritakan Hardi, Akidi Tio merupakan sosok yang rendah hati. Setiap datang ke tempat praktik Hardi, Akidi selalu hanya mengenakan baju dan celana putih.Pengusaha itu pun dikenal sangat dermawan.
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
"Beliau banyak sekali menyumbang, tapi selalu hanya atas nama hamba Tuhan," kata Prof Hardi kepada Dahlan. Berdasarkan keterangan Prof Hardi, Akidi Tio pernah punya pabrik kecap, mebel, kebun sawit, dan kontraktor bangunan.
Dahlan pun penasaran karena semua temannya dari kalangan Tionghoa di Palembang tak mengenal sosok Akidi Tio. Menurut, Hardi, hal itu karena Akidi Tio sangat rendah hati dan tidak mau menonjol.
Terkait sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, Dahlan masih saja penasaran. Menurutnya, menerima bantuan sebesar itu bukan perkara mudah. Penggunaannya tidak bisa sembarangan.
Dia pun mengandaikan jika dirinya menerima sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
“Akan saya apakan uang itu?”
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
Saya bingung, katanya. Untuk dibagi ke semua rumah rumah sakit di seluruh Sumsel? Bagaimana cara membaginya?
Atau untuk membeli obat dan vaksin? Obat apa saha dan vaksin yang mana? Bukankah obat dan vaksin itu tanggung jawab pemerintah?
Atau diberikan kepada seluruh orang miskin di Sumsel? Sesuai dengan daftar orang miskin yang ada di pemerintah?
Orang juga ingin tahu: uang itu akan dihabiskan cepat atau pelan-pelan? Ataukah akan dijadikan dana abadi, bunganya saja yang dipakai Covid?
Kalau ingin dihabiskan, gampang: dua hari bisa habis. Padahal Covid ini mungkin masih ada 2 tahun lagi. Kalau pun dengan uang itu Covid di Sumsel bisa beres minggu depan belum juga aman. Kan masih aka nada gelombang baru yang datang dari Jawa, Lampung, Jambi, Bengkulu dan dari mana saja.
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
Ia pun meminta agar keluarha Akidi Tio berbicara mengerai rincian tujuan pemberian sumbangan Rp 2 triliun itu. “Atau benar-benar terserah Kapolda?” Dahlan masih saja bertanya hingga dituangkan dalam sekelumit tulisan menarik dalam laman disway.id.
Dahlan juga menyayangkan taka da penjelasan rinci dari ahli waris Akidi Tio. Pokoknya, menyumbang Rp 2 triliun kepada Kapolda.
Akibatnya, Dahlan terus dihantui rasa penasaran.
Ia pun sampai harus mewawancarai wartawan yang hadir pada saat acara penyerahan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio di Mapolda Sumsel pada Senin (27/7/2021).
Dari hasil wawancaranya, Dahlan bercerita bahwa wartawan tulis tidak diizinkan naik ke lantai 3, tempat berlangsungnya acara penyerahan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. “Hanya fotografer yang diizinkan.”
Baca Juga: 7 Fakta Keluarga Akidi Tio yang Beri Sumbangan Rp 2 Triliun ke Warga Sumsel, Intip Fotonya
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
Wartawan tulis hanya diperbolehkan menunggu di lantai bawah. Mereka hanya boleh meminta keterangan kepada pejabat yang telah selesai mengikuti acara.
Ketika para pejabat sudah turun, Kapolda Sumsel memberikan keterangan kepada awak media. Dia baru saja menerima sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Tak ada keterangan spesifik dari Kapolda. Sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio akan digunakan untuk warga Sumsel yang terdampak Covid-19.
Masih penasaran, Dahlan mewawancarai fotografer Sumatera Ekspres, Evan Zumali. Ia berada di ruang rapat lantai 3. Ia meminjam mata Evan untuk menggambarkan acara penyerahan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio.
Pada bagian depan, para pejabat duduk berderet. Mulai dari Gubernur Sumsel, Kapolda Sumsel dan Danrem. Di sisi kiri depan terlihat empat tokoh dari empat agama. Di deretan itu juga ada seorang wanita Tionghoa setengah baya.
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
Di meja sisi kanan duduk Prof Hardi Darmawan dan beberapa pejabat Polda.
Dari cerita Evan, dia sempat bertanya kepada pejabat Polda Sumsel yang hadir di acara itu sebelum acara dimulai.
Pejabat itu hanya menjawab, penyerahan bantuan dari keluarga Akidi saat mendapat pertanyaan tentang agenda acara itu.
Soal jumlah sumbangan yang diberikan pun pejabat Polda Sumsel lagi-lagi tidak memberikan keterangan pasti.
Evan sempat berpikir sumbangan itu betjumlah miliaran rupiah, karena sampai dilakukan di depan pejabat tertinggi di Sumsel.
Saat pembawa acara membuka pertemuan yang disebutnya, “penyerahan bantuan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio”, lalu diteruskan dengan sambutan dari perwakilan keluarga.
Prof Hardi berbicara mewakili keluarga. Dia tak berdiri dan memberikan sambutan selama lima menit. Isi ceritanya, hanya penjelasan hubungan dirinya, keluarga Akidi Tio dan Kapolda Sumsel. Prof Hardi menyebutkan mereka sudah lama bersahabat.
Baca Juga: Foto Meme Kocak Makan di Warteg 20 Menit Viral, Komentar Chef Arnold Bikin Netizen Lupakan PPKM
Evan terkejut saat pembawa acara meminta wakil keluarga Akidi Tio untuk mengikuti seremoni penyerahan sumbangan Rp 2 triliun. Apa yang dia lihat tak seperti bayangannya. Wanita Tionghoa yang duduk bersama paratokoh agama di sisi kiri itu tadi ternyata menjadi bagian dari keluarga Akidi Tio. Sebagai penyumbang Rp 2 triliun, Evan tak percaya pihak keluarga Akidi Tio mau duduk di tempat seperti itu.
Saat foto penyerahan sumbangan Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio, wanita Tionghoa itu ditemani seorang laki-laki paruh baya yang berkepala botak. Evan tidak tahu latar belakang bapak itu.
Menurut Dahlan, pria paruh baya itu bukanlah suami dari wanita Tionghoa itu. Sang suami tidak mengikuti acara penyerahan sumbangan Rp 2 triliun itu. Dahlan mengetahuinya dari file foto keluarga Akidi Tio yang dia dapatkannya.
Dari penelusuran Dahlan, akhirnya diketahui, wanita itu adalah satu dari tujuh anak Akidi Tio yang belakangan menyita perhatian publik.
Hal itu diungkap Dahlan Iskan melalui tulisannya berjudul Pusing 2T. Dahlan mengatakan, nama putri Akidi Tio itu ialah Heryanti alias Ahong. Dahlan sendiri berniat menghubungi Heryanti namun tidak mendapat respons.
Baca Juga: Foto Detik-detik Prajurit TNI AU Injak Kepala Warga Papua, Ternyata Korbannya Tuna Wicara
Dahlan Iskan, mantan menteri SBY yang senang berbagi foto nyeleneh itu syok lihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
Dari informasi yang diterima Dahlan, tidak ada wartawan yang mewawancarai wanita tersebut usai penyerahan sumbangan.
"Saya akhirnya tahu nama wanita itu: Heryanti. Alias Ahong. Dia adalah salah seorang dari tujuh anak Akidi. Saya juga mendapatkan nomor telepon Heryanti. Saya hubungi. Tidak menjawab. Saya juga menghubungi suami Heryanti: Rudy Sutadi. Juga tidak berhasil," tulisnya seperti dikutip dari disway.id, Kamis (29/7/2021).
Dahlan juga ingin menghubungi Hardi Darmawan yakni dokter keluarga Akidi Tio untuk menanyakan apakah uang tersebut sudah ditransfer atau belum. Namun, Dahlan tidak mendapat respons.
Dahlan kemudian menghubungi Ibnu Holdun wartawan Sumatera Ekspres yang telah ke rumah Heryanti. Berdasarkan pengakuan Holdun, rumah itu tengah dalam kondisi kosong dan dikunci. Dari foto yang diterimanya, Dahlan menilai rumah Heryanti bagus tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya.
Dahlan Iskan yang dikenal senang berbagi foto nyeleneh itu kini dibuat syok saat melihat foto rumah keluarga Akidi Tio.
"Rumah itu lebih bagus dari tetangga sekitar, tapi tidak mencerminkan rumah orang kaya raya. Lihatlah sendiri foto rumah itu di bagian lain tulisan ini," terang Dahlan.
Baca Juga: 7 Foto Meme Makan di Warteg Cuma 20 Menit, Netizen Sentil Luhut: Aduh Kegigit Lengkuas!
Rumah keluarga Akidi Tio yang membuat syok Dahlan Iskan, mantan menteri SBY.
Dari foto tersebut tampak sebuah rumah dengan bangunan berlantai dua. Rumah itu memiliki pagar warna hitam dengan dominasi warna coklat muda. Seperti yang ditulis Dahlan, rumah itu bagus, tapi tidak seperti orang kaya raya lainnya yang rumahnya megah dengan lahan yang luas.
Terlepas dari itu, bagi Dahlan, Akidi Tio telah menampar para konglomerat di Tanah Air. Meski Akidi Tio telah lama meninggal dunia, namanya hidup kembali.
"Saya menyadari masih begitu banyak pertanyaan di seputar sumbangan Rp 2 triliun ini. Akidi telah menampar begitu banyak konglomerat negeri ini. Dan ia tidak peduli. Ia sudah 11 tahun mati," katanya.
"Akidi telah lama meninggal dunia. Tapi namanya hidup kembali. Ia telah mengalahkan orang-orang yang masih hidup menjadi seolah-olah sudah lama mati," tambah Dahlan Iskan.
Dahlan mengaku punya banyak teman Tionghoa yang sifatnya seperti Akidi Tio. Sehari-hari hanya pakai sandal, bajunya lusuh dan dari kain yang biasa-biasa saja. Namanya tidak pernah disebut di mana-mana tapi uangnya luar biasa banyaknya.
"Saya malu kalau pakai baju bagus di depan mereka," tulis Dahlan mengakhiri tulisan berserinya tentang keluarga Akidi Tio.
(*)