Foto Risma Marah-marah Disorot, Ucapan Mensos Justru Bikin Hati Orang Papua Terluka

Rabu, 14 Juli 2021 | 11:56
Kolase

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memahari anak buahnya. Namun, ucapan Risma ini justru bikin hati orang Papua terluka.

Fotokita.net - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali tertangkap kamera memahari anak buahnya. Namun, ucapan Risma ini justru bikin hati orang Papua terluka. Foto Risma marah-marah pun disorot.

Mensos Risma mendatangidapur umum Kementerian Sosial (Kemensos) di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Wyata Guna Bandung, Selasa (13/7/2021).

Namun, emosi Risma meluap hingga memarahi seluruh pegawai Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas. Kemarahan Risma dipicu usaimelihat kondisi dapur umum tersebut.

Risma marah mengetahui kondisi dapur umum tak sesuai dengan harapannya. Menurutnya, peralatan memasak dinilainya tak memadai, dan bantuan dari pegawai Balai Wyata Guna tak terlihat.

Baca Juga: Foto Bupati Alor Tunjuk-tunjuk Staf Mensos Risma Viral, Begini Fakta Sebenarnya

Dapur umum itu sengaja dibuat Kementerian Sosial untuk memasok telur matang kepada masyarakat, tenaga kesehatan, petugas pengamanan, dalam kegiatan PPKM Darurat.

Kemarahan Risma selain karena kekurangan peralatan memasak, dapur umum yang sudah dibuat kekurangan personel.

Baca Juga: Alhamdulillah, Gaji PNS 2021 Naik, Abdi Negara Diminta Lakukan Ini

Sementara banyak pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna Bandung yang masih berada di dalam kantor, tidak ikut membantu operasional di dapur umum.

Di tenda dapur umum hanya ada petugas (Taruna Siaga Bencana) dan sejumlah petugas dari Kemensos. Risma kembali marah dan mengobrak-abrik dapur umum.

Tak menunggu lama, Risma bersama stafnya langsung meninggalkan area Balai Wyata Guna Bandung untuk mencari peralatan memasak. Setelah kembali, dia pun mengumpulkan para pegawai Balai Wyata Guna di area parkir.

Baca Juga: Profil Ustaz Khalid Basalamah yang Minta Tak Menyanyi Indonesia Raya, Ternyata Ceramahnya Pernah Dibubarkan GP Ansor

Setelah seluruh pegawai Balai Wyata Guna dikumpulkan di lapangan, Risma langsung meluapkan kemarahannya.

"Tolong ya, teman teman, saat ini kondisinya dan situasinya kritis. Ini Kementerian Sosial jangan misah-misahkan diri. Ini malah tidak ada yang nongol," kata Risma dengan nada tinggi, Selasa siang.

"Tolong punya rasa, nengok aja enggak. Ngapain aku disiapin kursi-kursi segala, alat musik, Mau tak tendang?" bentak Risma.

Risma meminta kepada para pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna untuk lebih peka dan membantu di dapur umum, bukan berleha-leha di dalam kantor yang ber-AC.

Baca Juga: Eks Prajurit TNI Membelot ke OPM, Pasukan Macan Kumbang Keluar Kandang

Istimewa

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memahari anak buahnya. Namun, ucapan Risma ini justru bikin hati orang Papua terluka.

"Rakyat lagi susah sekarang, tenaga-tenaga kesehatan semua susah, tapi semua teman-teman kayak priyayi semua. Maunya duduk tempat dingin, enggak mau susah-susah. Ayolah kita peduli, jangan jadi priyayi. Semuanya polisi ada di jalan, semua jaga, teman-teman enak duduk di dalam. Di mana perasaan kalian," ujar Risma.

Risma mengancam akan memindahkan seluruh PNS Kementerian Sosial yang menjadi pegawai Balai Disabilitas Wyata Guna ke Papua jika masih tidak mau membantu operasional dapur umum.

"Saya tidak mau lihat seperti ini lagi. Kalau seperti ini lagi, saya pindahkan semua ke Papua. Saya enggak bisa pecat orang kalau nggak ada salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua. Jadi tolong yang peka," ujar dia.

Baca Juga: Serang Pasukan TNI, Ini Foto Lamek Taplo Komandan KKB Ngalum Kupel

Risma mengatakan, kondisi masyarakat saat ini tengah kesulitan akibat pandemi. Dia meminta seluruh pegawai Kemensos, agar saling membantu tanpa melihat bagian-bagiannya.

"Rakyat susah, teman-teman kok kayak priyai semua. Maunya duduk di tempat dingin, enggak mau susah-susah. Apa ini, Cobalah peka sedikit. Gimana mungkin aku percaya, masak telur aja seperti itu. Ini minta ditambahin buat nasi kotak, tapi model kerja kayak begitu," kata Risma.

Baca Juga: Makin Terjepit, KKB Lekagak Telenggen Masih Berani Ultimatum TNi Polri: Papua Akan Perang Serentak!

Istimewa

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memahari anak buahnya. Namun, ucapan Risma ini justru bikin hati orang Papua terluka.

Risma mengatakan bahwa dapur umum didirikan untuk melayani kebutuhan makanan masyarakat yang belum tentu bisa berjalan optimal jika para ASN masih fokus dengan pekerjaanya masing-masing.

"Masyarakat di sana nggak bisa makan karena nggak boleh jualan, nggak boleh aktivitas, tapi kalau kerjanya (dapur umum) kaya gitu, ya mana bisa," kata Risma.

Untuk diketahui, dalam rilis yang diterima, Kementerian Sosial terus memastikan masyarakat terdampak pandemi Covid-19 tercukupi kebutuhan pokoknya khususnya selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, melalui aktivasi dapur umum. Kemensos memasok makanan siap saji dan nutrisi berupa telur matang kepada masyarakat.

Baca Juga: PPKM Adalah Singkatan Apa? Berikut Aturan yang Direvisi Pemerintah

Ada dua dapur umum Kemensos yang menyediakan makanan siap saji dan juga telur matang, yakni dapur umum Kemensos di TMPNU Kalibata Jakarta, dan Convention Hall di Surabaya.

Lima dapur umum Kemensos lainnya yakni dapur umum Balai Wyata Guna Bandung, Balai Prof DR. Soeharso Surakarta, Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional III Yogyakarta, Balai Ciung Wanara Cibinong Bogor, dan Balai Mahatmiya Tabanan Bali.

Kunjungan yang dilakukan Risma ke dapur umum Wyata Guna Bandung adalah untuk memastikan bahwa masyarakat, para tenaga kesehatan, para petugas pelaksana lapangan PPKM Darurat seperti TNI-Polri, Satpol PP, Dishub, dan lainnya, cukup mendapatkan kebutuhan makanan dan nutrisi.

Baca Juga: Air Rebusan Bawang Putih Sembuhkan Covid-19, Ini Fakta Sebenarnya

“Mereka ini kan petugas lapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jadi resikonya besar. Mereka harus sehat dan cukup nutrisi,” jelasnya.

Dapur umum Kemensos di Balai Wyata Guna Bandung menyalurkan 4.686 butir telur (2.343 paket). Paket telur dikirimkan kepada tenaga kesehatan di RSUD Kota Bandung berjumlah 1.006 butir (503 paket), RS Bhayangkara 960 butir (480 paket), RS Hasan Sadikin 1.200 butir (600 paket), dan RS Al Ikhsan 1.076 butir (538 paket).

Paket dikirim juga untuk RS Muhammadiyah 100 butir (50 paket), warga isoman di Balai Wyata Guna 34 butir (17 paket), warga isoman Cibeureum 70 butir (35 butir), personel linmas Kelurahan Pasir Kaliki sebanyak 20 butir (10 paket), Tim TAGANA, Tim Wyata Guna, dan penerima pelayanan 80 butir (40 paket), serta aparat Polsek Cicendo 140 butir (70 paket).

Baca Juga: Mohon Jangan Diulangi 5 Kebiasaan Fatal Ini, AC Cepat Rusak Hingga Tagihan Listrik Meledak

Video kemarahan Risma seketika menjadi berita dan buah bibir publik. Sebagian menyoroti ancaman Risma yang hendak memindahkan anak buahnya ke Provinsi Papua.

Kritik dan sindiran mengalir di media sosial. Sikap Risma dianggap mendiskriminasi Papua dengan menempatkan ASN yang tak becus.

Baca Juga: Cara Pencairan BPUM 2021, Cek Penerima BLT UMKM di BRI dan BNI Lewat eform.bri.co.id/bpum

Reaksi atas ancaman Risma salah satunya datang dari anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Naufal Firman Yursak. Ia menulis tentang latar belakang orang tuanya yang pernah menjadi aparat negara di Papua.

"Saya lahir dan besar di Papua. Ayah saya dulu Lurah pertama di Jayapura. Kami tinggal di kaki bukit, ga jauh dari pantai. Alhamdulillah bangga sekali jadi orang Papua", demikian tulisan Naufal yang diunggah di akun Twitter pribadinya, pada Selasa (13/7/2021).

Kritikan juga datang dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Gerindra, Fadli Zon. Ia menilai pernyataan Risma merendahkan Papua dan mendesak agar Risma segera mencabut pernyataannya.

Baca Juga: Satu Indonesia Nyesal Baru Tahu Sekarang, Ramuan 4 Bahan Dapur Ini Lebih Ampuh Usir Virus Dibanding Susu Beruang

"Pernyataan Menteri Sosial ini menyiratkan seolah Papua jd tempat hukuman ASN yg tak becus. Sebaiknya cabut saja pernyataan sensitif seperti ini", tulis Fadli Zon di akun Twitternya.

Beragam reaksi juga ditulis warganet. Beberapa di antaranya menulis bahwa tidak ada Unit Pelaksana Teknis Kemensos di Papua.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Lagi Panik Borong Vitamin, Minuman Murah Ini Ampuh Tangkal Berbagai Penyakit

(*)

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya