Baca Juga: Pantesan Gampang Dilacak, Begini Cara Pembunuh Berantai Bekasi Simpan Duit Jarahan dari TKW
"Jadi dia hanya 2 kali ketemu saya sama keluarga. Dia banyak bohong, misalnya waktu bilang Bayu dibawa ke Mataram ke neneknya, ternyata dia dibunuh dan dikubur," urai Misbah.
Pria ramah itu mengatakan saat Halimah meninggal dunia, Wowon sama sekali tak pernah menjenguk sejak sakit sampai akhirnya mengembuskan nafas terakhir. Pun demikian saat Ai dan anak-anaknya tewas diduga keracunan, Wowon justru menghilang.
"Jadi sejak kakak saya sakit, dia itu nggak pernah datang. Malah cerita dari kakak saya sebelum meninggal, justru si Wowon itu bawa kabur uang punya kakak saya Rp 30 juta. Terus waktu keponakan saya meninggal, dia juga kabur. Malah bawa motor cucu saya. Jadi dia ini sebetulnya penjahat dari awal juga," kata Misbah.
Misbah sebagai juru bicara keluarga besarnya menyebut sudah siap membantu proses penyidikan kasus pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi melalui pembongkaran makam Halimah.
"Kalau pihak keluarga menunggu dan siap (mengizinkan) dibongkar. Soalnya kita ingin pasti juga apakah benar (dibunuh) atau tidak," ujar Misbah.
Sementara itu, ia dan keluarga besarnya mengetahui Halimah menjadi salah satu korban sadisnya Wowon dan Duloh melalui informasi dari pemberitaan.
"Kebetulan ada media dari Jakarta telepon saya kalau Teh Halimah dibunuh oleh Duloh dan Wowon," ucap Misbah.
(*)