"Makanya saya bilang, periksa semua rekening ajudan itu, libatkan PPATK, PPATK lah yang bisa mengungkap itu," ujar Kamaruddin kepada awak media pada Senin (15/8/2022).
Kamaruddin menduga ada banyak aliran dana yang mengalir ke rekening para ajudan. Selain itu, ada disebut 'rekening gendut' yang dimiliki orang yang tak mau bicara di kasus ini hingga sekarang.
"Ada berapa ember uang di rekening-rekening ajudan itu dan ke mana aliran dan dari mana aliran itu mengalir," sebutnya. "Termasuk rekening yang atas nama orang yang tidak bicara itu," tambahnya.
Selanjutnya, Kamaruddin enggan mengatakan langsung siapa yang disebutnya tak mau bicara itu. Dua menyatakan orang tersebut hingga kini tidak mau dimintai keterangan.
"Ada orang tidak bisa bicara, tetapi diduga punya rekening gendut. Kenapa rekening ini atas nama orang tidak bisa bicara? Supaya dimintai keterangannya dia tidak bisa ungkapkan, karena tidak bisa bicara," ujarnya.
Menanggapi sangkaan dari KamaruddinSimanjuntak, PPATK pun telah memberikan tanggapan. PPATK langsung bergerak cepat menelusuri transaksi mencurigakan di hari ke-3 pascaBrigadir J tewas.
PPATK pun menelusuri siapa sosok penguras uang almarhum Yosua, karenanya kini sejumlah rekening BrigadirJ sengaja dibekukan PPATK.

Ajudan Ferdy Sambo ini sama sepert Brigadir J yang punya saldo rekening hingga ratusan juta rupiah. Foto Bripka Ricky Rizal disorot.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana mengungkapkan pembekuan rekening tersebut merupakan bentuk langkah antisipatif saat menelusuri informasi tersebut.
"Ya sudah (kita telusuri). Bahkan kita sudah melakukan langkah antisipatif terhadap rekening- rekening tersebut. (Langkah antisipatifnya dengan) pembekuan rekening," kata Ivan Yustiavandana seperti dikutip dari Tribunnewscom, Kamis (18/8/2022).
Meski begitu, Ivan Yustiavandana enggan menegaskan apakah rekening milik Irjen FerdySambo dan para ajudannya turut dibekukan. "(Pembekuan rekening) para pihak, saya tidak bisa sebutkan," ucap Ivan Yustiavandana.