'Kok Bisa-bisanya Papa Dikubur Secara Kristen' Anak Pelawak Senior Bilang Sang Ayah Punya Wasiat Begini, Foto Keluarganya Jarang Muncul

Fotokita.net - Anak pelawak senior Eddy Gombloh dari pernikahan pertama, Diah Pujiati menyebutkan, sang ayah punya wasiat begini. Pesan sang ayah terlontar jauh sebelum Eddy Gombloh meninggal dunia. "Kok bisa-bisanya papa dikubur secara Kristen?" kata putri sulung pelawak senior itu.

Eddy Gombloh mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Sarjito, Yogyakarta, pada Kamis (4/8/2022) pukul 12.30 WIB. Jenazah Eddy Gombloh telah dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat dengan diiringi Isak tangis keluarga yang mengiringinya.

Eddy Gombloh sebelumnya memiliki penyakit jantung. Akibat covid-19, ia kemudian menderita komplikasi. Setelah dimakamkan, anak sulung pelawak senior dari pernikahan pertama muncul. Dia protes soal prosesi pemakaman ayahnya. "Kok bisa-bisanya papa dikubur secara Kristen," katanya.

Setahun yang lalu, Eddy Gombloh sempat positif Covid-19 dan hal tersebut membuatnya tidak bisa berjalan setelahnya.

"Meninggalnya karena kena covid setahun yang lalu, dua minggu terus pulang, seminggu di rumah kena lagi, balik lagi, sejak saat itu beliau tidak bisa jalan," tutur Martina Lubalu.

"Pas pergi ke rumah sakit bisa jalan, pulangnya sudah nggak bisa jalan. Kata dokter itu lagi mengusahakan, ternyata nggak bisa juga," sambungnya.

Eddy Gombloh sempat mengalami henti jantung dan tim dokter sudah mencoba memompanya berulang kali. Namun hal tersebut tak membuahkan hasil.

"Dokter udah melakukan usaha terbaik, dan diputuskan kemarin 10.20 itu henti jantung," ujar Anita Lestari, putri sulung Eddy Gombloh.

Baca Juga: Tragis! Dilepeh Caisar YKS, Harta Pelawak Senior Ini Habis Buat Hidup Sehari-hari, Begini Foto Kondisinya Usai Ditolong Ruben Onsu

Facebook

Anak pelawak senior Eddy Gombloh bilang sang ayah punya wasiat begini. Foto keluarganya jarang muncul di media sosial.

Menurut keterangan istri Eddy Gombloh, Martina Lubalu, sang suami meninggal akibat komplikasi. "Meninggalnya karena komplikasi," kaya Martina Lubalu saat ditemui di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat pada Jumat (5/8/2022).

"Kena jantung, komorbidnya banyak, dari jantung itu membengkak, sehingga air tidak bisa keluar, jadi kena paru-paru dan ginjal, jadi semuanya ada komplikasi," papar Martina Lubalu.