Ferdy Sambo Dibawa ke Mako Brimob, Orang Kepercayaan Jokowi Bicara Soal Sanksi Pidana, Misteri Foto Brimob Bersenjata Lengkap di Bareskrim Terjawab

Fotokita.net - Irjen Ferdy Sambo dikabarkan dibawa ke Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Ferdy Sambo digiring ke Mako Brimob terkait pemeriksaan etik dalam kasus kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J yang sedari awal sudah diselimuti banyak kejanggalan.

Informasi yang beredar di sejumlah wartawan, Irjen Ferdy Sambo digiring ke Mako Brimob usai diperiksa di gedung Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Sabtu (6/8/2022).

Mendengar Ferdy Sambo dibawa ke Mako Brimob, orang kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diminta mengawal kasus kematian Brigadir J bicara soal sanksi pidana. Misteri foto Brimob bersenjata lengkap di Bareskrim terjawab.

Sejumlah personel Brimob yang sempat mendatangi gedung Bareskrim Polri sejak Sabtu siang menggiring Ferdy Sambo ke Mako Brimob Kelapa Dua, Depok.

Pada Sabtu siang, sekitar 20 personel Brimob berseragam loreng (pakaian dinas lapangan/PDL) mendatangi gedung Bareskrim. Personel Brimob ini juga menyandang senjata laras panjang lengkap.

Rombongan Brimob yang sudah seperti berperang itu lantas pergi dari gedung Bareskrim pada pukul 17.46 WIB. Mereka pergi dengan menumpangi kendaraan taktis yang terparkir di depan gedung Bareskrim. Terhitung kurang lebih 6 jam mereka berada di gedung Bareskrim.

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian menjelaskan kedatangan para personel Brimob itu. Andi menyebut kedatangan para personel Brimob untuk pengamanan.

Baca Juga: Tatonya Bikin Heboh, Pengawal Ferdy Sambo Ternyata Jago Tembak di Medan Konflik, Foto Sosoknya Disorot Habis-habisan

Detik

Orang kepercayaan Presiden Jokowi yang mendengar kabar Ferdy Sambo dibawa ke Mako Brimob bicara soal sanksi pidana.

"Kehadiran personel Brimob untuk pengamanan Bareskrim," ujar Andi kepada wartawan.

Andi mengatakan pengamanan oleh personel Brimob ini sesuai dengan permintaan Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto. "Itu atas permintaan resmi Kabareskrim," katanya.