"Siapa saja yang PCR? Sepanjang yang ada dalam CCTV, seperti kami sebutkan, ada Ibu Putri istrinya Pak Sambo, ada almarhum Yoshua, ada Bharada E, ada asistennya juga atau PRT-nya. Itu sepanjang itu, kami akan konfirmasi ini semua," ucapnya.
Anam juga menyebut ada informasi Ferdy Sambo beda rombongan dengan istrinya, Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dan Bharada E. Namun, informasi itu akan didalami lebih lanjut.
"Bagaimana dengan PCR Pak Sambo? PCR Pak Sambo nanti akan kami konfirmasi ketika kami memeriksa Pak Sambo. Yang kedua, memang kami akan dalami, apakah Pak Sambo ini masuk dalam rombongan itu ataukah pakai rombongan yang lain, pakai moda transportasi yang lain.
Kami memang mendapatkan informasi bahwa Pak Sambo tidak berada dalam rombongan tersebut. Tapi ini masih informasi yang sifatnya dari satu pihak. Kami akan cek dari pihak yang lain, dokumen lain, kami akan bandingkan dengan bukti-bukti yang lain. Agar apa? Agar terangnya peristiwa," ucap Anam.
Atas keterangan Anam, pihak keluarga Brigadir J meminta agar foto rekaman CCTV yang diperlihatkan kepada Komnas HAM agar dibuka ke publik. Keluarga Brigadir J ingin agar foto CCTV yang menjadi bukti itu bisa dilihat oleh khalayak luas.

Bharada E ternyata malah kawal istri Kadiv Propam lakukan kegiatan ini. Dulu bilangnya mengantar anak Irjen Ferdy Sambo.
(*)