Follow Us

Pantas Bharada E Diperiksa Komnas HAM Tanpa Didampingi Pejabat Polri, Ternyata Para Jenderal Bintang 3 Sudah Sepakat Begini, Foto Ajudan Ferdy Sambo Jadi Sorotan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 26 Juli 2022 | 21:50
Para jenderal bintang 3 polri sudah sepakat begini terkait kasus Brigadir J. Pantas Bharada E diperiksa Komnas HAM tanpa didampingi pejabat Polri.
Facebook

Para jenderal bintang 3 polri sudah sepakat begini terkait kasus Brigadir J. Pantas Bharada E diperiksa Komnas HAM tanpa didampingi pejabat Polri.

Anam menekankan kembali pemeriksaan para ajudan dilakukan secara terpisah oleh anggota tim dari Komnas HAM. "Jadi saya ulangi, tadi kami memeriksa tidak dalam satu ruangan yang sama, tetapi terpisah masing-masing orang dimintai keterangan oleh masing-masing anggota tim kami," tegas Anam.

Anam mengapresiasi Polri yang memberikan keleluasaan kepada Komnas HAM dalam melakukan pemeriksaan terhadap para ajudan tersebut. "Jadi memang itu otoritasnya Komns HAM dan kami dikasih keleluasaan yang sangat besar. Jadi terima kasih kepada teman-teman kepolisian," tuturnya.

Pantas Bharada E diperiksa Komnas HAM tanpda didampingi pejabat Polri, ternyata para jenderal bintang 3 sudah sepakat begini. Foto ajudan Ferdy Sambo jadi sorotan saat mendatangi Komnas HAM. Ada lima orang yang datang bersamaan pada Selasa pagi. Kelimanya memakai baju yang sama, kemeja putih dengan celana panjang cokelat.

Baca Juga: Status Bharada E Belum Tersangka, Mantan Kadiv Hubinter Polri Sentil Nomor Senpi yang Dimiliki Anggota, Foto Sosoknya Jadi Sorotan

Para jenderal bintang 3 polri sudah sepakat begini terkait kasus Brigadir J. Pantas Bharada E diperiksa Komnas HAM tanpa didampingi pejabat Polri.
Kolase

Para jenderal bintang 3 polri sudah sepakat begini terkait kasus Brigadir J. Pantas Bharada E diperiksa Komnas HAM tanpa didampingi pejabat Polri.

Kesepakatan para jenderal bintang 3 Polri terkait insiden baku tembak Brigadir J dan Bharada E diungkap oleh peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Profesor Hermawan Sulistyo.

Prof Kikiek, sapaan akrabnya, percaya akan kinerja tim khusus kasus tewasnya Brigadir J bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dasar kepercayaan Prof Kikiek adalah pernyataan para perwira tinggi bintang tiga Polri yang terlibat dalam tim tersebut.

"Sekarang publik percaya sajalah, karena yang saya dengar para bintang tiga yang jadi anggota tim itu ngomong, 'Kami tidak mau akhir ujung karier kami ini terganggu (karena kinerja di kasus tewasnya Brigadir J)'. Jadi mereka pasti bekerja benar, dan ini pernyataan bagus bahwa mereka sebentar lagi mau pensiun, terus mereka mau belain apa, ya sudah nggak ada beban," beber Prof Kikiek kepada wartawan, Senin (25/7/2022).

"Kalau (misalnya) dia nipu-nipu publik, dia mau dapat apa? Duit? Jumlahnya berapa? Ada prinsip 'kita itu bisa nipu satu orang selama-lamanya, kita bisa nipu semua orang pada satu waktu, tapi kita nggak bisa nipu semua orang selama-lamanya'," sambung pria yang juga merupakan salah satu penasihat Kapolri ini.

Prof Kikiek menyayangkan bila kinerja Polri yang dinilai baik pada sejumlah hasil survei tercoreng karena kasus ini. "Hasil berbagai survei kan Polri ini sudah bagus image-nya, kinerjanya bagus, eh tiba-tiba ada satu kayak begini, kan rusak semuanya," ucap Prof Kikek.

Dia pun menilai kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J termasuk level kejahatan jalanan. Dia membandingkan kasus ini dengan kasus penembakan istri anggota TNI di Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), yang terjadi pekan lalu, Senin (18/7/2022).

"Ini kasus biasa saja sebetulnya. Yang jadi luar biasa itu ya penjelasan di awalnya. Itu TNI nembak istrinya saja sebentar selesai, kok. Dari awal, jika kasus ini ditangani sesuai prosedur-prosedur penanganan street crime, sudah kelarlah. Ini kan nggak ada yang diuntungkan, jadi cepat diselesaikan," tutur dia.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest