Follow Us

Naik Private Jet, Gisel Ngaku Punya Rencana Bareng Pengusaha yang Rumahnya Pernah Digeledah KPK, Foto Ibunda Gempi Disorot

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 23 Juli 2022 | 23:34
Bisnis Gisel makin moncer. Ibunda Gempi ngaku punya rencana bareng pengusaha yang rumahnya pernah digeledah KPK.
Instagram

Bisnis Gisel makin moncer. Ibunda Gempi ngaku punya rencana bareng pengusaha yang rumahnya pernah digeledah KPK.

Sekadar informasi, Dzulmi Eldin ditetapkan sebagai tersangka suap oleh KPK. Penetapan tersangka dilakukan setelah Eldin kena OTT KPK pada Selasa (15/10/2022).

Selain Eldin, KPK menetapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Medan Isa Anshari dan Kasubbag Protokoler Syamsul Fitri Siregar sebagai tersangka. Eldin diduga menerima suap total Rp 330 juta.

Duit itu diduga untuk menutupi kelebihan biaya perjalanan dinas ke Jepang yang ditagih kepadanya. Kelebihan dana Rp 800 juta itu diduga akibat istri dan anak serta pihak lain yang tak berkepentingan turut ikut ke Jepang.

Baca Juga: Kucing Gempi Dikomentari, Respons Gisel ke Petugas Karantina Bandara Jadi Sorotan, Foto Istri Gading Marten Bikin Heboh

Bisnis Gisel makin moncer. Ibunda Gempi ngaku punya rencana bareng pengusaha yang rumahnya pernah digeledah KPK.
Instagram

Bisnis Gisel makin moncer. Ibunda Gempi ngaku punya rencana bareng pengusaha yang rumahnya pernah digeledah KPK.

Akbar Buchari bisa dibilang pengusaha muda yang memulai usaha dengan cara berbeda. Akbar sudah harus berjibaku dengan serentetan bisnis mulai dari transportasi, perhotelan, perkebunan, properti hingga bidang konstruksi.

Akbar mengelola deretan bisnis keluarganya, Otobus Kurnia, Hotel Swiss Bell In Gajah Mada dan Hotel Saka di Kota Medan sejak masih muda. Sejak kepergian ayahnya, Akbar Himawan Buchari dipaksa keadaan untuk meneruskan posisi ayahnya sebagai pebisnis. Ia berpikir keras dan gigih belajar bisnis meski usianya masih menginjak 10 tahun.

Kehidupan remaja Akbar mulai berubah ketika Ayahnya, Buchari Usman, menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Garuda Indonesia, GA-152 di Desa Buah Nabar, Kab. Deli Serdang (sekitar 32 km dari Bandara Polonia, Medan) pada 1997 silam.

Sejak saat itu, untuk sementara bisnis ayahnya dipegang kendali oleh pamannya. Hingga pada tahun 2004, ketika Akbar duduk di bangku SMA, ia bergabung di perusahaan ayahnya dan ikut membantu serta mengembangkan bisnis keluarganya.

Ketika anak muda masih asyik bermain bersama kawan-kawan, namun Akbar Buchari harus merasakan asam garam kehidupan sejak usia dini. Tak hanya menghadapi dilema kehidupan, namun juga menghadapi konflik bersenjata hingga tsunami.

"Mungkin kalau ayah masih hidup, saya sekarang baru lulus S2 dan baru belajar bisnis. Tapi, kenyataannya tidak seperti itu," kata Akbar.

Meski perusahaan tersebut milik keluarganya, tak lantas Akbar menduduki jabatan penting secara instan. Melainkan ia mulai dari menjadi seorang mekanik, lantaran selalu teringat pesan mendiang ayahnya.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest