
Ternyata sosok ini yang memindahkan jasad Brigadir Yosua dari rumah Irjen Ferdy Sambo. Foto wajahnya sengaja disembunyikan.
Menurut laporan keluarga, jasad Brigadir Yosua ketika tiba di rumah dinas itu sempat tidak boleh dilihat. Peti jenazahnya harus tetap tertutup, kata petinggi Polri yang datang. Namun, keluarga terus memaksa.
Di rumah itu akhirnya peti dibuka. Diteliti. Ada luka-luka. Dan memar di perut. Dan jarinya nyaris putus.
"Keluarga memotret semua itu," ujar Andri, salah satu utusan Dahlan Iskan mengutip keterangan keluarga.
Suasana rumah masih penuh duka. Masih banyak famili yang datang. Harapan terakhir keluarga pun tidak kesampaian.
"Keluarga berharap bisa dimakamkan secara militer," ujar Andri. Tapi tidak bisa.
"Alasan petugas, administrasinya belum lengkap," ujar Samuel Hutabarat, ayahanda Brigadir Yosua. Sang Ayah heran. Sudah diberangkatkan dari Jakarta mestinya sudah lengkap.
"Ya sudah. Dimakamkanlah Joshua dengan upacara agama. Pemakamannya sekitar 2 Km dari rumahnya," tulis Dahlan.

Ternyata sosok ini yang memindahkan jasad Brigadir Yosua dari rumah Irjen Ferdy Sambo. Foto wajahnya sengaja disembunyikan.
Luka di sekujur jasad Brigadir Yosua memang menjadi perbincangan hangat. Ternyata setelah baku tembak dengan Bharada E, sosok ini yang mengaku memindahkan jasad Brigadir Yosua dari rumah Irjen Ferdy Sambo. Foto wajahnya sengaja disembunyikan.