Ana mengatakan kadang korban juga merasa lelah, namun teman-teman LBH hingga LPSK terus memberikan semangat dan membantu mengawal kasus ini. Korban pun akhirnya mulai semangat dan merasa tidak sendiri.
"Jangankan saya, korban pribadi merasa lelah, tapi alhamdulillah dia selalu optimis karena dia tidak merasa sendiri. Banyak kawan-kawan empati dan terus mengawal kasus ini baik di Jombang maupun Surabaya," kata Ana.
Pada tahun 2020, santri yang menjadi korban pencabulan Bechi pernah mengungkap isi hatinya dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia TV.
Korban yang namanya sengaja dirahasiakan itu awalnyamengaku menjalin hubungan asmara dengan Bechi. Hubungan mereka berjalan selama hampir lima tahun. Dia mengaku dicabuli oleh Bechi pada 2012 saat masih berumur 15 tahun.
Setelah berjalan empat tahun, saatkorban ingin melepaskan diri dari Bechi, ia justru mendapatkan ancaman dan dihajar oleh pelaku. Korban terus mengalami pemaksaan.
"Tadinya saya itu sudah dibuka paksa, semuanya disuruh buka. Aku bilang enggak mau, dia bilang sudah-sudah, tahu itu saya sampai nangis awalnya. Terus habis itu saya minta putus, enggak bisa sudah lama-lama ya sudah saya mau enggak mau di situ terus akhirnya kalau misalnya saya nolak ya udah mengancam, mulai ada obrolan mengancam," papar korban yang mengaku di depan kamera.
Korban pencabulan Bechi melanjutkan cerita, "Kalau masalah itu nggak boleh, dia suka bawa-bawa keluarga terus, katanya seolah-olah kayak dia itu punya ilmu. Sampai tangan dia itu menggenggam dan bilang 'Jenenge wong tuamu iku tak cekel iki iso tak apa ya', saya lupa kata-katanya, intinya itu kayak kalau dia meremas itu hancur gitu."
"Disuruh tidur di hotel aja. Tidur di hotel terus kan perjanjiannya saya harus menuruti. Apa yang jadi kemauan dia, karena saya harus tanggung jawa ke dia kayak gitu, ya sudah," tambahnya lagi.
"Ternyata waktu saya tidur di hotel dia itu ngajak. 'lo Mas aku emoh,' terus dia bilang 'awakmu maeng ngomong opo?' langsung dia ngomong itu di depan saya."
"Dia bilang 'Koen yo, ayo pengen tak anu maneh tak ajar maneh,' gitu. Ya sudah saya mau nggak mau ya sudah saya gitu main bertiga. Di situ sudah mulai nangis, saya nangis, kok ngene."