Fotokita.net - Pewaris Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi akhirnya menyerahkan diri setelah melalui drama pengepungan polisi selama lebih dari 15 jam. Pria yang menjadi tersangka kasus pencabulan santri ini selama bertahun-tahun masih bebas berkeliaran.
Bechi anak pemilik Ponpes ShiddiqiyyahKH Muhammad Muchtar Mu'thi ini ternyata sudah 6 bulan menyandang status DPO dalam kasusnya. Bechi diduga mencabuli santri Ponpes Shiddiqiyyah yang berumur 15 tahun.
Terus-menerus dibela ayahnya yang merupakan sosok kiai terkemuka di Jombang, Bechi selalu lolos dari upaya penangkapan yang dilakukan polisi. Di tengah kasusnya yang ramai, ternyata Bechi sudah punya 3 anak. Ini foto wajah istri pewaris Ponpes Shiddiqiyyah yang muncul di media sosial.
Dalam keseharian Bechi anak kiai Jombang tercatat sebagaiWakil Rektor Ponpes Majma'al Bachroin Hubbul Wathon Minal Iman Shiddiqiyyah. Dia juga dikenal sebagai pemilik pabrik rokok Sehat Tentrem, yang diklaim punya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Di lingkungan Ponpes Shiddiqiyyah, Bechi dikenal memiliki ilmu metafakta. Dari ilmu inilah, Bechi menjadikannya sebagai modus melakukan pencabulan hingga persetubuhan pada santriwatinya. Orang-orang Ponpes juga mengenal Bechi sebagai anak band sekaligus sahabat Indra Q, mantan personel Slank.
Sebelum mencabuli santri, Bechi melakukan modus merekrut korban menjadi salah satu tim relawan kesehatan. Katanya, relawan ini bakal diajarkan ilmu metafakta. Ilmu ini disebut bisa digunakan untuk proses penyembuhan. Bechi menjanjikan korban bakal ditransfer ilmu metafakta tersebut.
Nun Sayuti, pendamping santri yang menjadi korban pencabulan Bechi, menerangkan,"Modusnya korban dimasukkan oleh seseorang, anak buahnya tersangka untuk menjadi salah satu tim kesehatan, metafakta."
Ketika menjalani seleksi tim, Bechi menjanjikan korban mendapatkan transfer ilmu. Tetapi, dia meminta korban melepas semua pakaiannya agar ilmu tersebut bisa masuk. Ketika itu, korban sempat menolak karena hal ini tidak masuk akal.
Namun, Bechi menegaskan jika ilmu tersebut tidak akan sampai jika korban masih mengandalkan akal atau logika. "Nah salah satu prosedurnya melalui internal interview, saat itulah terjadi pemerkosaan," imbuh Nun.
Kasus dugaan pencabulan yang tak kunjung selesai ini membuat korban lelah melihat penanganan polisi yang terkesan mengistimewakan pelaku. Sekalipun begitu, korban tetap optimis polisi akan profesional dalam menangani kasus ini.
Ana Abdillah, pendamping korban lainnya, mengungkapkan perasaan santri yang mendapatkan pencabulan Bechi setelah kasus pewaris Ponpes Shiddiqiyyah berlarut-larut.