3.Anehnya, mereka sampai mencari ke dalam mobil, ke dasar kolam, bahkan di bawah karpet. Di musholla putri pun, mereka menggedor-gedor dinding pengimamannya, mengira ada pintu rahasia.
Di media beredar kabar-kabar seolah pihak pesantren mengerahkan santri-santri untuk melawan. Tapi coba dipikir: perlawanan macam apa yang tidak disenjatai sama sekali?Semua santri tidak bersenjata.Anak-anak juga masih banyak yang berseragam sekolah. Tapi pulisi? Full armed.
Anak-anak didorong-dorong, diseret-seret oleh sejumlah polisi yang memakai baju putih. Bahkan ada santri seusia SMA yang ikut dibawa truk, dan ada santri seusia SMP yang dipukul kepala sampe luka hanya gara-gara takut dan lari.Katanya mau ngorek informasi, tapi anak-anak yang ga tahu apa-apa ini kok ikutan dipukul?
Di media juga beredar video yang diambil oleh polisi, dimana polisi seakan dengan ‘kalem’ mengatasi santri-santri, dan seakan-akan santri ada provokatornya. Tapi tidak ada video dimana santri-santri dipukuli, dikeroyok, dan diseret ke mobil brimob.
Salah satu santri yang memotret kejadian itu (hanya memotret saja), dikeroyok oleh 7 orang polisi, diinjak, dan diseret hingga saat ini kondisinya parah.Santri yang dibawa ke polres juga dilucuti pakaiannya, seolah-olah mereka maling atau apa. Jasadnya disiksa, harga dirinya diinjak.
Sampai sekarang pun santri-santri masih ada yang terjebak disana. Warga yang di sekitar situ juga masih tidak boleh keluar, serasa ditahan, entah untuk tujuan apa.
(*)