"Usulan itu sangat masuk akal, dan menarik untuk dikaji dan dicermati lebih dalam lagi mengenai perubahan istilah tersebut,” paparnya. Sayangnya, Luhut enggan merinci lebih jauh, kapan pengkajian untuk perubahan istilah itu dilakukan.
Luhut cuma mengatakan, peran Kiai Mukhtar patut dikagumi. Sebab, meski usia sudah sepuh, masih konsisten memberikan nilai-nilai yang mendalam mengenai istilah 'Kemerdekaan Republik Indonesia' atau 'Kemerdekaan Bangsa Indonesia'.
Luhut juga memuji Kiai Muchtar Mu'thi yang dinilai sangat paham filosofi kebangsaan dengan baik. “Beliau memberikan pengayoman, Indonesia harus tetap utuh sehingga generasi dapat membangun bangsa ini dengan baik,” tandas Luhut.
Bukan cuma Luhut Binsar, Prabowo Subianto ternyata juga mengunjungi Ponpes Majma'al Bahrain Shiddiqiyah, Desa Losari, Kecamatan Ploso, Jombang. Kunjungan Prabowo terjadi pada Minggu (24/2/2019) sore.
Kedatangan Prabowo tidak sendiri, melainkan ditemani Rachmawati Soekarnoputri. Keduanya sampai di pesantren dengan helikopter yang mendarat di helipad pondok.
Pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Kyai Haji Muhammad Mukhtar Mukhti langsung menyambut kedatangan Prabowo. Dalam kunjungannya kali ini, Prabowo juga didampingi oleh putri Proklamator kemerdekaan Indonesia yakni Rachmawati Soekarnoputri. Mereka pun langsung diterima di ruang tamu keluarga Kyai Muchtar.
Kedua pihak selanjutnya melakukan pertemuan tertutup, yang bahkan wartawan pun tidak boleh mendekat dan mengambil foto pertemuan mereka.
Wakil pengasuh Pondok pesantren Majma’al Bahrain, Shofwatul Ummah mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran Prabowo dan Rachmawati ke pesantren yang dikelolanya tersebut. Ia menegaskan, pertemuan antara keluarga besar Ponpes Shiddiqiyah adalah sebuah ibadah silahturahmi yang harus dijalankan oleh seluruh umat beragama.
“Alhamdulillah kita bisa bersilahturahmi di Pesantren Shiddiqiyah. Mudah-mudahan kita menjadi umat yang selamat dunia akhirat. Kita melakukan ibadah pada siang hari ini yakni ibadah Silahturahmi,” ungkapnya.
Saat memberi sambutan, mantan Danjen Kopassus in mengaku kedatangannya tidak untuk kampanye, karena memang ada aturan yang melarang kampanye di pesantren. Karena itu, Prabowo mengaku tidak minta dukungan para kiai dan santri.