Follow Us

youtube_channeltwitter

Pantas Presiden Jokowi Sampai Bolak-balik Jenguk Tjahjo Kumolo, Jawaban MenPAN RB Saat Anaknya Dilepeh Garuda Bikin Syok, Foto Politisi PDIP Banjir Doa

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 02 Juli 2022 | 21:57
Tjahjo Kumolo beri jawaban begini saat anaknya dilepeh Garuda Indonesia. Pantas Presiden Jokowi sampai bolak-balik jenguk MenPAN RB.
Facebook

Tjahjo Kumolo beri jawaban begini saat anaknya dilepeh Garuda Indonesia. Pantas Presiden Jokowi sampai bolak-balik jenguk MenPAN RB.

Tjahjo Kumolo senang mengamati, batuan, melihat cincin koleksinya, memandang lukisan, sambil mengamati keris.Ia membersihkan keris, memandang dan mengagumi artistik, ulir serta lup karya empu tantular jaman dulu. “Dan, kadang berdialog,” katanya pelan.

Sekalipun tidak pernah menganggap keris sebagai benda keramat dan mengkultuskan sebagai benda, pria beragama Islam ini percaya bahwa keris bernuansa “gaib”. Tjahjo juga mengaku punya komunitas dan guru spiritual.

Tjahjo memiliki lebih dari 15 keris peninggalan kerajaan Mataram, juga 47 peninggalan Majapahit dan dua peninggalan Kerajaan Demak. ”Sebagai orang yang beriman dan orang Jawa, saya percaya bahwa benda alam dan keris punya nilai seni dan historis juga mempunyai makna batin,” ujar Tjahjo.

Baca Juga: Pajang Foto Megawati di Rumahnya, Ini Jawaban Tjahjo Kumolo Soal Jokowi Dimaki-maki Ketum PDIP

Tjahjo Kumolo beri jawaban begini saat anaknya dilepeh Garuda Indonesia. Pantas Presiden Jokowi sampai bolak-balik jenguk MenPAN RB.
Facebook

Tjahjo Kumolo beri jawaban begini saat anaknya dilepeh Garuda Indonesia. Pantas Presiden Jokowi sampai bolak-balik jenguk MenPAN RB.

Ragam keris peninggalan dari orang tua dan pemberian teman menyatu, dianggap bukan hanya barang yang secara batin mantap dan “berisi”. Tjahjo mengaku, suka berburu keris di sejumlah tempat. Ada juga saat-saat malam tertentu, misalnya malam satu Suro ia mengalungi kerisnya dengan kembang. “Untuk menjaga agar keris kelihatan indah,” ujarnya.

Meluangkan waktu untuk membersihkannya, bukan untuk klenik atau diberikan sesajen. “Karena ada juga keris yang bukan milik saya, tapi seseorang menitipkannya kepada saya, karena dianggap cocok,” kata Tjahjo Kumolo.

Pria yang memiliki seperangkat gamelan, melengkapi wayang kulit berusaha memahami keris dan wayang kulit. ”Kita bicara ini, lebih asyik ya,” ujarnya panjang lebar. Ia sangat bersahabat.

Semasa kuliah, Tjahjo memang banyak temannya. Ia telah aktif dalam semua kegiatan berorganisasi. Dari aktif di organisasi KNPI dan kemudian berkecimpung dalam kancah politik nasional.

Tjahjo kuliah di Fakultas Hukum Universitas Dipenogoro, hingga meraih gelar sarjana hukum tahun 1985. Saat menjadi mahasiswa, Tjahjo sudah aktif berorganisasi. Tahun 1983-1985, dia sudah menjabat Ketua Biro Organisasi KNPI Dati I Jawa Tengah dan kemudian terpilih menjadi Ketua DPD KNPI Dati I Jawa Tengah (1985-1988) dan Sekretaris Jenderal KNPI Dati I Jawa Tengah (1987-1990).

Kiprahnya secara nasional dimulai ketika Tjahjo terpilih menjadi Anggota Komisi II, III dan Anggota BKSAP DPR RI (1987, 1992) dan Ketua Umum DPP KNPI (1990-1993). Dia juga aktif sebagai Ketua PP PPM (1989-1993), Dewan Pertimbangan PP PPM (1993-1997) dan Wantim PP FKPPI (1990-1997).

Selepas menjabat Ketua Umum DPP KNPI, Tjahjo menjadi Anggota Penasehat MPI/KNPI (1993-1996). Dia juga sempat mengikuti pendidikan di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) di Jakarta, 1994. Tahun 1999, Tjahjo terpilih menjadi Anggota DPR dari PDIP (1999-2004), dia dipercaya sebagai Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI (1999-2002) dan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI (2002-2003).

Editor : Fotokita

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 9

Latest

Popular

x