Fotokita.net - Kejaksaan Agung menetapkan mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., Emirsyah Satar sebagai tersangka kasus korupsi. Padahal, mantan bos Garuda ini tengah menjalani hukuman di Lapas Sukamiskin, Jawa Barat. Profil Emirsyah Satar dicari lagi oleh netizen.
Emirsyah Satar masuk bui gegara terbukti menerima suap pengadaan dan perawatan pesawat Garuda Indonesia. Emirsyah mendapatkan vonis 8 tahun penjara potong masa tahanan.
Ketika Emirsyah menjalani pemeriksaan di KPK, keluarga penyanyi lawas ini syok mendengat kabar sang biduan ikut terseret kasus korupsi mantan bos Garuda Indonesia. Foto sosoknya sampai muncul di sejumlah media.
Terkini, Emirsyah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi Garuda yang berkaitan dengan penyewaan pesawat ATR 72-600. Dia tidak sendirian. Koleganya, mantan Direktur Utama PT Mugi Rekso Abadi Soetikno Soedardjo juga ikut menjadi tersangka.
KetikaJaksa Agung ST Burhanuddin menyebutkankasus dugaan korupsi Garuda yang berkaitan dengan penyewaan pesawat ATR 72-600 terjadi di era kepimpinan Emirsyah Satar, netizen beramai-ramai mencari profil mantan bos Garuda.
Sepak terjang Emirsyah Satar dalam perjalanan karirnya di maskapai pelat merah itu tergolong moncer. Dia mampu mendongkrak performa bisnis Garuda selama menjadi bos maskapai pembawa bendera Indonesia periode 2005-2014.
Emirsyah menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1986. Setelah lulus, dia berhasil bekerja sebagai auditordi kantor akuntan Pricewaterhouse Coopers (PwC). Asal tahu saja, PwC adalahsalah satu kantor akuntan publik (KAP) yang masuk jajaran big 4.
Karir Emirsyah yang moncer membuat profil dirinya diminati beragam perusahaan papan atas. Pria kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 punya kemampuan mentereng di bidang keuangan. Orangtuanya berdarah Minang.
Foto sosoknya juga mulai muncul di antara para pemburu talenta terbaik. Itu sebabnya, Emirsyah pernah menduduki posisi penting di sejumlah perusahaan terkenal seperti Citibank, Jan Darmadi Group, dan Bank Danamon Tbk.
Tahun 1998 Emir sempat menjadi Executive Vice President Finance (CFO) Garuda Indonesia. Saat mengemban jabatan ini, Emir berperan penting dalam restrukturisasi keuangan Garuda Indonesia hingga 2001.
Pada 2003, Emirsyah Satar pamit dari Garuda. Dia memutuskan bergabung dengan Bank Danamon Tbk. Emir menjabat sebagai Wakil CEO Danamon.