Follow Us

Kerap Sebarkan Kabar Hoax di Jalanan, Begini Cara Khilafatul Muslimin Dapat Uang, Foto Baiat Anggota Disebarkan

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Selasa, 07 Juni 2022 | 13:23
Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.
Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

Ketika itu, Abdul Qadir Baraja terus menjalankan aksinya sekalipun sudah merasakan dinginnya bui. Dia kembali ditahan lantaran terlibat dalam aksi teror bom Candi Borobudur dan di Jawa Timur. Aksi teror bom di Borobudur merupakan balas dendam atas peristiwa Tanjung Priok 1984. Atas perannya, Abdul Qadir Baraja dibui 13 tahun."Kemudian ditangkap dan ditahan kembali selama 13 tahun, berhubungan dengan kasus bom di Jawa Timur dan Borobudur pada awal 1985. Dampak ideologis, gerakan ini memiliki visi dan ideologi perubahan sistem sangat rentan bermetamorfosis dalam gerakan teror. Lihatlah kasus penangkapan NAS, tersangka teroris di Bekasi, yang ditemukan di kontrakannya kardus berisi Khilafatul Muslimin dan logo bordir Khilafatul Muslimin," ujarnya.Nurwakhid menyatakan Khilafatul Muslimin sangat berbahaya secara ideologi. Menurut BNPT, Khilafatul Muslimin mirip dengan organisasi teroris lainnya. "Aspek ideologi sangat berbahaya dengan memiliki cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI, JI, JAD maupun jaringan terorisme lainnya," papar Nurwakhid.Dia mengatakan Khilafatul Muslimin mengaku tidak menentang Pancasila. Namun, katanya, Khilafatul Muslimin mengkafirkan sistem yang tak sesuai dengan pandangannya."Pengakuan mereka tidak bertentangan dengan Pancasila, namun ideologi mereka adalah mengkafirkan sistem yang tidak sesuai dengan pandangannya. Dua, secara historis, pendiri gerakan ini sangat dekat dengan kelompok radikal, seperti NII, MMI, dan memiliki rekam jejak dalam kasus terorisme," ucapnya.

Kerap menyebarkan kabar hoax, ternyata begini cara Khilafatul Muslimin mendapatkan uang untuk menjalankan aksinya. Foto baiat anggota Khilafatul Muslimin sengaja disebarkan di media sosial.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyatakan lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Khilafatul Muslimin tidak terdaftar. Sistem dan kurikulum pengajarannya pun tidak diakui pemerintah.

Baca Juga: Dipenjara Isolasi dengan Tangan Diborgol, Abdul Qadir Baraja Pendiri Khilafatul Muslimin Baiat Anggota Bukan Untuk Kekerasan, Foto Sosoknya Viral

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.
Facebook

Khilafatul Muslimin mengumpulkan uang untuk menjalankan aksinya dengan cara ini. Kata polisi kelompok ini kerao sebarkan kabar hoax.

Sebaliknya, pengurus yayasan mengklaim sistem pendidikan di pesantren yang tersebar di 18 kabupaten dan kota itu merupakan yang terbaik di dunia.

Alasannya, antara lain, pesantren telah menjalankan sistem khilafah, dipimpin seorang khalifah, dan dibiayai dari infak serta zakat orang tua siswa.

Berdasarkan skripsi karya Muhammad Jamaludin, mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, organisasi Khilafatul Muslimin tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Setiap organisasi di daerah memiliki khalifah atau pemimpin masing-masing. Mereka juga membentuk struktur pengurus yang mengatur jalannya roda organisasi sehari-hari.

Dalam membentuk kepengurusan organisasi, setiap pemimpin daerah Khilafatul Muslim menggelar perekrutan anggota. Mereka juga menerbitkan kartu anggota sebagai tanda identitas kelompok.

"Organisasi ini dibangun dengan pola-pola kepemimpinan yang mana para pemimpinnya baik dari tingkat pusat sampai wilayah untuk menjadi teladan, selalu memberikan perhatian serta memberi dorongan bagi para pengikutnya," tulis Jamaludin dalam karya skripsinya yang dibuat pada tahun 2020.

Menurut Khilafatul Muslimin kepemimpinan dalam organisasi bisa berjalan apabila memenuhi 5 syarat yang ditetapkan, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan perintah, pengawasan, dan evaluasi.

Mereka menyebut pemimpin tiap wilayah sebagai Amir Wilayah atau penanggung jawab atas ummat (Mas‟ulul Ummah) harus pandai-pandai memilih dan menempatkan seorang pembantu atau staf sesuai dengan kemampuan atau keterampilan (skill) nya masing-masing.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya

Latest