Fotokita.net - Seorang karyawati yang bekerja di Bank Mandiri Gatot Subroto Jakarta yang bernama Dini Nurdiani (26) kepergok istri sah kekasihnya. Isi chat warga Cengkareng, Jakarta Barat ini dibongkar istri sang kekasih. Ujungnya, Dini ditikam di leher saat sekarat di Bekasi, Jawa Barat. Foto wajahnya sempat disebarkan keluarga di media sosial.
Foto Dini Nurdiani yang menjadi korban penusukan itu sengaja disebarkan lantaran karyawati bank ini tak kunjung kembali ke rumah. Keluarga Dini melaporkan kehilangan wanita berhijab itu sejak 26 April 2022.
Polisi yang bergerak cepat akhirnya bisa menemukan Dini. Sayangnya, keluarga harus memendam duka. Janda beranak satu ini ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Tragisnya lagi, polisi menemukan banyak luka tusukan di tubuh janda cantik ini.
Kakak kandung Dini, Riyan Ismatullah (31) menceritakan bahwa korban terakhir pamit untuk ikut buka puasa bersama (bukber). Dini tidak menyebut nama teman yang mengajaknya bukber.
"Ngomong-nya sih dari berangkat, dari Jakarta, begitu kerja tuh, pas pulang kerja, Dini ngomong sama temannya, mau bukber, tapi nggak dikasih tahu bukber ke mana, sama siapa, nggak dikasih tahu," ujar Riyan kepada awak media, Rabu (11/5/2022).
Dini yang tak kunjung kembali ke rumah sudah membuat keluarga curiga. Lalu, kata Riyan, keluarganya melaporkan berita kehilangan Dini ke Polsek Cengkareng. Laporan Riyan teregister dengan nomor LP/B/24/IV/2022/SPKT/POLSEK CENGKARENG/POLRES METRO JAKBAR/POLDA METRO JAYA.
Kapolsek Cengkareng Kompol Ardhie Demastyo membenarkan bahwa Dini kini telah ditemukan. Dini ditemukan tewas diduga dibunuh. "Benar (ditemukan meninggal dunia)," kata Ardhie saat dimintai konfirmasi, Sabtu (14/5/2022).Ardhie menyebut jenazah Dini ditemukan di sebuah rumah kosong di Cibubur, Bekasi, Jumat (13/5/2022). "(Ditemukan) di Perumahan CBD Cibubur, Bekasi, di tanah kosong begitu," ucapnya.
Belakangan, polisi menyebutkan bahwa Dini Nurdiani tewas dibunuh oleh Neneng Umaya. Dini rupanya sedang menjalin hubungan terlarang dengan pria berinisial IDG, suami dari Neneng Umaya.
Berdasarkan keterangan Kompol Ardhie Demastyo, saat menggelar konferensi pers kasus pembunuhan Dini, di Polsek Cengkareng, Dini sehari-hari bekerja di Bank Mandiri Gatot Subroto Jakarta.
"Bekerja sebagai cleaning service di bank Mandiri Gatot Subroto," kata Kompol Ardhie. Menurut Ardhie, IDG yang merupakan kekasih korban dan juga suami tersangka, merupakan teman kerja di Bank Mandiri. "Satu tempat kerja, tapi beda perusahaan. Sama-sama cleaning service," ujar Ardhie di Polsek Cengkareng.
Neneng ditangkap polisi karena membunuh Dini Nurdiani. Neneng diketahui merupakan istri dari IDG, yang merupakan kekasih Dini. Neneng menghabisi korban karena cemburu suaminya sering berkomunikasi dengan Dini yang tercatat sebagai warga Cengkareng.
"Motifnya sendiri berdasarkan penyelidikan adalah kecemburuan tersangka yang merupakan istri dari pacar korban. Jadi tersangka ini sudah berkeluarga, tetapi suaminya ada hubungan dengan korban, setelah baca WhatsApp pada malam hari sering komunikasi, jadi tersangka cemburu," tambah Ardhie.

Dini Nurdiani yang bekerja di Bank Mandiri ditikam di leher saat sekarat. Dini tewas usai isi chatnya dibongkar istri sah sang kekasih.
Neneng Umaya nekat menghujani Dini Nurdiani dengan tusukan pisau gegara dia murka membaca permintaan selingkuhan suaminya itu. Sebelum melakukan aksi kejinya, Neneng sempat membongkar isi pesan WhatsApp antara suaminya dan korban. "Isinya bahwa 'kapan kamu mau ceraikan istrinya?', balas suaminya 'iya, nanti habis Lebaran saya akan urus perceraian saya', 'apa perlu saya temenin?'. Nah itu, berawal dari situ, makanya dia emosi," ujar Ardhie kepada media ketika gelar jumpa pers di Mapolsek Cengkareng, Sabtu (14/5/2022).Sementara itu, kronologis pembunuhan berawal dari pesan yang dikirimkan oleh pelaku melalui HP milik suaminya kepada korban. "Kronologisnya itu saudara DN korban ini dihubungi oleh tersangka yang bernama NU terus dia meminjam handphone dari suaminya, setelah meminjam handphone, dia wa ke korban untuk janjian di halte di dekat taman mini," ujar Kompol Ardhie.Dalam pesan yang dikirimkan, pelaku mengatakan bahwa ia mengirimkan sepupunya untuk menjemput korban. "Kemudian, setelah pelaku dan korban bertemu di Taman Mini tersangka dan korban menuju ke Perumahan Grand City CBD Cibubur, Bekasi kota," kata Ardhie.Neneng yang sudah terbakar api cemburu sudah mempersiapkan beberapa alat untuk menghabisi Dini. "Pelaku sudah mempersiapkan alat-alat seperti kunci inggris, pisau dapur dan gunting rumput yang sudah dipersiapkan dan dibawa dari rumah untuk menghabisi korban," katanya.Pelaku kemudian menyuruh korban menunggu kekasihnya. Sementara pelaku berpura-pura pergi mencari minum. "Korban disuruh menunggu seolah-olah akan bertemu dengan teman kerjanya yang statusnya adalah suami dari tersangka, pelaku berpura-pura untuk membeli minum," terang Ardhie.
"Jadi pada saat sampai TKP seolah-olah mau ketemu suaminya. Awalnya curiga kenapa saya (Dini) dibawa ke sini. Si A nanti datang lagi di perjalanan ditunggu saja," kata Ardhie. Dia menirukan pembicaraan Dini dengan Neneng sebelum pembunuhan terjadi.

Dini Nurdiani yang bekerja di Bank Mandiri ditikam di leher saat sekarat. Dini tewas usai isi chatnya dibongkar istri sah sang kekasih.
"Saat korban tidak sadar baru tusukan pakai pisau rumput kecil bagian leher dan pisau dapur di bagian ulu hati. Karena masih merintih ditusuk lagi," tutur Ardhie.Jasad Dini ditemukan tewas dengan luka tusuk di daerah Cibubur, Bekasi. Pada Jumat (13/5/2022) pelaku N ditangkap di rumahnya di daerah Bekasi.
Pihak kepolisian diketahui membutuhkan waktu hampir satu bulan untuk mengungkap kasus pembunuhan Dini.
"Kurang-lebih satu bulan dari awal keluarganya melaporkan ke Polsek Cengkareng. Awalnya saat itu melaporkan bahwa keluarganya ada yang hilang," kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Ali Barokah saat dihubungi, Minggu (15/5/2022).

Dini Nurdiani yang bekerja di Bank Mandiri ditikam di leher saat sekarat. Dini tewas usai isi chatnya dibongkar istri sah sang kekasih.
(*)