"Wanita 3 orang, anak kecil 2 orang, laki laki 2 orang, remaja laki-laki 2 orang. Beberapa barangnya seperti perlengkapan sound system, karpet, bantal, dan sebagainya. Tidak ada tabung oksigen, tandu tidak ada," bebernya.
Namun, hal yang sangat disayangkan terjadi. Sopir ambulans yang belakangan diketahui bernama Muhamad Ali tidak melakukan sikap kooperatif. Sopir ambulans bahkan sempat adu mulut dengan petugas yang melakukan penilangan.
Mulanya, Danny meminta sopir memperlihatkan surat kendaraan, tetapi sopir ambulans bersilat lidah. Danny lalu membentaknya. Momen itu terjadi saat Danny ingin melihat SIM dan STNK sopir.
"Saya koordinasi dulu," kata sopir ambulans, Muhammad Ali (45) kepada Danny. Kemudian Danny memarahi sopir tersebut dengan nada sedikit tinggi. "Mana sini SIM-STNK? Kamu koordinasi-koordinasi, mana sini. Saya petugas, SIM-STNK kamu mana? Sini saya minta," kata Danny kepada sopir.
"STNK saya nggak ada," kata sopir. "Nggak ada? Oke STNK nggak ada, saya tilang, mobil saya tahan," kata Danny sembari memerintahkan anggotanya.
Kejadian itu pun berlangsung cukup lama. Namun, akhirnya setelah terus diberikan penjelasan oleh polisi, Ali mengakui kesalahannya. "Saya cuman disuruh jadi supir aja. Ini arahnya dari Jakarta (Ciracas) mau ke Puncak Bogor," katanya saat ditanyai wartawan. Terkait rombongan orang yang di ambulance itu, tambah Ali, merupakan anggota keluarganya.
"Masih saudara jauh semuanya," tambahnya. Namun, ia menampik, ketika disinggung soal bayaran yang ia dapatkan. "Gak dibayar. Mereka pun tidak bayar. Mobil ini kan punya rakyat juga," tandasnya.
Iptu Danny Arief Sutarman adalah seorang perwira polisi yang kini menjabat sebagai Kanit Regident Satlantas Polres Bogor. Danny merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Den 48.
Danny Sutarman adalah putra mantan Kapolri Jenderal (Purn) Sutarman. Sutarman sendiri menjabat sebagai Kapolri pada 2013-2015 pada era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sutarman dipecat secara hormat oleh Presiden Jokowi pada 2015. Dia lalu memilih menjadi petani di kampung.
Bikin murka anak mantan Kapolri, anggota DPRD DKI Jamaludin mengakui dia adalah pemilik ambulans yang terobos sistem one way atau satu arah di Puncak. Sekalipun begitu, Jamaludin tak mau menyalahkan siapa pun terkait kejadian tersebut.