Senada dengan hal tersebut, Buya Yahya menambahkan bahwa meninggal pada hari Jumat dapat dikatakan sebagai kemuliaan dari Allah SWT. Salah satunya sebagai tanda bahwa dosa-dosa dapat diampuni oleh Allah SWT.
Meskipun demikian, pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah Al Bahjah Cirebon ini juga mengatakan tidak ada yang mampu memastikan hal tersebut. Pasalnya, masih ada beberapa dosa besar yang tidak dapat diampuni oleh Allah SWT, seperti syirik.
"Apakah orang yang meninggal pada hari Jumat akan pasti diampuni dosanya? Belum tentu, karena mungkin masih ada dosa yang tidak diampuni oleh Allah SWT," kata Buya Yahya dari video YouTube yang diunggah channel resminya, Buya Yahya.
Oleh karena itu, Buya Yahya berpendapat bahwa fenomena ini sebaiknya dimaknai sebagai momen untuk berprasangka baik (husnuzan) kepada orang yang meninggal. Bukan sebaliknya yang membuat seseorang enggan berusaha dan hanya berharap dapat meninggal pada hari Jumat.
"Bukan untuk kita 'ngentengin'. Itu hanya cara melihat orang yang meninggal di hari Jumat kita husnudzoni, bahwasanya insyaallah meninggalnya adalah husnulkhatimah, mati baik, dan dimuliakan oleh Allah SWT," tandasnya.
(*)