Follow Us

Jawaban Isi Cerita Bacaan Laut Kita Penuh Harta Karun Kelas 5 Tema 6

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Kamis, 03 Februari 2022 | 23:56
Ini jawaban isi cerita dari teks bacaan Laut Kita Penuh Harta Karun dalam buku tematik kelas 5 SD Tema 6 halaman 209.
Pexels/Greenwish

Ini jawaban isi cerita dari teks bacaan Laut Kita Penuh Harta Karun dalam buku tematik kelas 5 SD Tema 6 halaman 209.

Fotokita.net - Berikut jawaban isi cerita dari teks bacaan Laut Kita Penuh Harta Karun dalam buku tematik kelas 5 SD Tema 6 halaman 209.

Minggu pagi yang cerah. Nara bersama ayah dan Om Benny, teman ayah, naik perahu motor meninggalkan pelabuhan Tanjung Luar, Lombok Timur, menuju ke tengah laut lepas. Ayah Nara yang mengemudikan perahu motor itu menuju perahu besar yang berada di tengah laut.

Sesampainya di perahu besar, Nara melihat teman-teman ayah membersihkan kerang mutiara. Kerang-kerang itu kemudian akan dikembalikan ke dalam laut. Bila sudah cukup umur, dipanen untuk diambil mutiara yang terdapat di dalam kerang.

Nara memperhatikan kerang-kerang yang sedang dibersihkan. Lalu, ia memegang salah satunya. Sama sekali tidak terlihat ada sesuatu yang mahal di dalamnya.

“Yang ini, mutiaranya sudah sebesar apa, Ayah?” tanya Nara penasaran.

“Harus diperiksa dengan sinar-X terlebih dahulu, Nara. Baru nanti bisa terlihat,” kata ayahnya. Nara pun hanya manggut-manggut.

“Tidak semua proses mutiara berhasil, Nara. Dengan bantuan sinar-X, kita bisa tahu kerang yang gagal,” kata Om Benny menjelaskan.

Baca Juga: Jawaban Siapa Saja yang Terlibat di Perpustakaan Kelas 5 SD Tema 6

Om Benny lalu menunjuk kerang yang sedang dibersihkan. “Ini namanya Pinctada maxima. Jenis kerang ini menghasilkan mutiara berwarna keemasan.

Kerang-kerang harus dibersihkan dari siput dan binatang lain yang menempel. Hewan-hewan itu akan mengisap makanan yang ada di dalam kerang. Nanti mutiaranya jadi tidak sempurna.”

Nara menyimak penjelasan Om Benny itu. “Pantas saja mutiara itu harganya mahal. Prosesnya sulit dan lama ya, Om,” kata Nara. Om Benny mengangguk membenarkan.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest