Dituding Oplas Pakai Uang Negara, Ternyata Mantan Pramugari Garuda Siwi Widi Dapat Hasil Korupsi dengan Cara Ini, Foto Terkininya Dibahas Lagi

"Itu aja, enggak ada masalah," ujar Siwi Widi Purwanti di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (10/1/2020).

Siwi Widi Purwanti bahkan sudah melaporkan pengguna akun Twitter @digeeembok ke pihak kepolisian atas kasus pencemaran nama baik melalui media elektronik.

Memiliki nasib yang sama, ternyata tak membuat Siwi Widi Purwanti saling bertukar pengalaman dan akhirnya belum mengenal baik dengan Cyndyana Lorens.

"Awak kabin tuh ribuan, saya setiap terbang aja bisa ganti dan nggak selalu sama. Saya nggak pernah kenal satupun karena saya juga baru, itu aja," ungkap Siwi Sidi Purwanti ketika berjumpa awak media di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Ternyata Bukan Cuma Karyawan Garuda yang Gembira Atas Pemecatan Ari Ashkara, Orang-orang Ini Pun Turut Berlega Hati: Dia Merasa Super Power!

Facebook

Foto Siwi Widi kembali dibahas. Fakta persidangan kasus suap mantan pegawai Pajak mengungkapkan, hasil korupsi mengalir ke Siwi Widi.

"Saya hanya tahu, tapi saya ngggak kenal," lanjutnya. Hal tersebut karena Siwi Widi Purwanti merasa setiap orang memiliki kesibukan masing-masing.

"Setiap orang pasti punya pribadi dan kehidupannya masing-masing. Dan dengan adanya case ini, hidup saya seperti 'Semua orang kok berhak tahu', dan tidak ada kriminalitas sama sekali yang pernah saya lakukan," tutup Siwi Widi Purwanti.

Terkini, foto Siwi Widi ramai dibahas lagi di jagat maya. Pemicunya, fakta persidangan kasus suap mantan pegawai di Ditjen Pajak, Wawan Ridwan yang mengungkapkan, hasil korupsi mengalir ke mantan pramugari Garuda Siwi Widi Purwanti.

Hal itu disampaikan jaksa KPK M Asri Irwan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakpus, Rabu (26/1/2022). Jaksa menyebut Wawan mengalirkan uang korupsinya ke sejumlah orang.

"Terdakwa I Wawan Ridwan bersama Muhammad Farsha Kautsar selaku anak kandung terdakwa menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan," ucap Asri.

Jaksa mengatakan Wawan menyembunyikan harta yang berasal dari penerimaan suap dan gratifikasi saat dia menjabat Kabid Pendaftaran Ekstensifikasi dan Penilaian Kanwil Ditjen Pajak Sulselbartra.