Dalam laporan kronologi itu, warga diminta untuk menghindari berkumpul malam sekitar lokasi kejadian dikhawatirkan ada salah sasaran pembalasan atau hal-hal yang tidak kita inginkan.
Kapolsek Penjaringan AKBP Febri Isman Jaya menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat seorang warga sipil yang menjadi korban. Pihak kepolisian masih menyelidiki lebih lanjut kasus tersebut.
Febri masih belum membeberkan secara lengkap terkait kronologis pengeroyokan tersebut. Namun, polisi sudah memeriksa keterangan saksi atas peristiwa keji itu.
Febri menyebut dalam peristiwa ini juga terdapat satu orang anggota sipil yang menjadi korban. "Sipil satu orang korban," kata Febri.
Kini, anggota sipil tersebut masih dalam perawatan di Rumah Sakit Atmajaya. Diketahui, satu orang warga sipil tersebut dalam kondisi kritis.
Beberapa rekan korban pengeroyokan anggota Raider Kostrad TNI AD itu menggalang dana untuk Samsul Ma'arif. Foto jahitan luka korban pengeroyokan ikut disebarkan. Mereka meminta donasi netizen untuk membantu biaya perawatan di rumah sakit.
Di foto yang beredar, korban pengeroyokan tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Bekas jahitan luka akibat sabetan senjata tajam sudah ditutup. Namun, korban masih harus menjalani perawatan lanjutan.
Dari keterangan polisi, peristiwa itu terjadi di Jl. Inspeksi waduk Pluit, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut) pada Minggu pagi. Mulanya, 4 orang pelaku dengan berboncengan sepeda motor mendatangi pelaku dan saksi lain.
"(Pelaku) Turun ( dari motor) dan mendatangi para saksi satu per satu menanyakan 'Apakah kamu orang Kupang?'. Kemudian saksi Sofyan menjawab 'Saya bukan orang Kupang, saya orang Lampung'. Setelah itu pelaku bertanya ke korban dan korban tidak menjawab," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Zulpan dalam keterangannya, Senin (17/1/2022).
Setelahnya terjadi cekcok antara pelaku dan korban. Perkelahian pun terjadi.