"Rencana setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan awal oleh Pomdam Xlll/Merdeka, Kolonel P akan diberangkatkan ke Jakarta guna melaksanakan proses hukumnya di Pomdam III/Siliwangi," ujar Danpomdam.
Tindakan Kolonel Priyanto juga membuat geram Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman. Pada Senin (27/12/2021) Dudung mendatangi rumah duka Handi dan Salsabila.
Dudung berkunjung ke rumah duka Handi di Desa Cijolang, Balubur Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (27/12/2021). Dia datang pada pukul 09.48 WIB. Setibanya di lokasi, Dudung langsung berbincang dengan pihak keluarga korban. Kemudian dia juga sempat berziarah ke makam Handi yang tak jauh dari rumah duka.
Sebelum ke rumah Handi, Dudung juga sempat mengunjungi rumah duka Salsabila di Ciaro, Nagreg, Kabupaten Bandung. Dudung mengatakan perbuatan yang dilakukan tiga oknum TNI tersebut tidak manusiawi. "Apa yang dilakukan sudah di luar batas-batas kemanusiaan," katanya.
Dudung mengucap permohonan maaf atas kejadian tiga oknum TNI terlibat kematian Handi-Salsa kepada keluarga. "Sudah saya sampaikan kepada keluarga korban permohonan maaf, atas nama institusi Angkatan Darat, yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Dudung.
Dudung menambahkan pihaknya turut berduka cita atas kejadian yang menimpa Handi dan Salsa. "Tentunya Kepala Staf Angkatan Darat menghaturkan duka cita yang sangat mendalam, terutama atas meninggalnya korban tersebut," tutur Dudung.
Foto Kolonel Priyanto yang menjadi dalang pembuangan jasad Handi dan Salsabila terlanjur dihujat satu Indonesia. Ternyata anak buah pelaku mengungkap fakta mengejutkan di balik peristiwa kecelakaan yang sudah membuat geram publik.
Kolonel Priyanto sempat diingatkan anak buahnya agar membawa korban kecelakaan di Nagreg itu ke rumah sakit. Namun saran itu diabaikan Priyanto dan lebih memilih membuang sejoli itu ke Sungai Serayu di Cilacap, Jawa Tengah hingga ditemukan beberapa hari kemudian.