BPBD Kabupaten PPU secara terus menerus menginformasikan kepada masyarakat untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan meskipun banjir kali ini sudah surut.
Sebab, Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan - Balikpapan memprediksi pasang surut air laut terjadi pada periode 15 - 23 Desember 2021 dengan perkiraan ketinggian pasang maksimum antara 2,6 meter - 2,8 meter. "BNPB mengimbau kepada masyarakat, diharapkan masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan meningkatkan kesiapsiagaan," ucap Muhari.
Fraksi PAN menyoroti peristiwa banjir itu. Ketua Fraksi PAN DPR Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah membuat studi tambahan soal Penajam Paser Utara.
"Ada banyak daerah yang kena banjir saat ini. Semua itu harus diperhatikan dan mendapat bantuan. Namun, banjir di Penajam Paser Utara ini sedikit mendapat sorotan karena dikaitkan dengan rencana pemindahan ibu kota," kata Saleh Partaonan Daulay, Senin (20/12/2021).
Baca Juga: Foto AHY Pimpin Doa di AS Banjir Komentar, Begini Kondisi SBY Usai Operasi Kanker Prostat
"Kalaupun pemerintah serius mau memindahkan IKN, masih cukup waktu untuk mengelola lingkungan yang ada di sana. Membangun IKN kan tidak bisa sehari-dua hari. Butuh waktu 2 atau 3 tahun, bahkan lebih," imbuhnya.
Saleh menjelaskan studi tambahan diperlukan guna memastikan Penajam Paser Utara benar-benar layak jadi lokasi IKN baru. Anggota Komisi IX DPR itu mengingatkan masih ada waktu untuk mengelola Penajam Paser Utara.
"Tentu tidak ada salahnya jika dilakukan studi tambahan untuk mengetahui berbagai kemungkinan lain di luar hasil studi sebelumnya. Masih cukup waktu untuk mengelola lokasi tersebut, sehingga benar-benar visible dan sesuai kriteria untuk dijadikan IKN (ibu kota negara baru)," sebut Saleh.
Selain itu, Saleh juga meminta masyarakat tidak berasumsi terlalu jauh perihal kondisi Penajam Paser Utara sebagai lokasi IKN baru. Ketua DPP PAN itu mengimbau masyarakat agar menunggu penjelasan pemerintah.