Selain itu, lumba-lumba tersebut juga kurang gizi karena kurangnya asupan makanan akibat sepinya pengunjung saat pandemi COVID-19. Satwa tersebut juga tidak pernah dicek kesehatan.
"Tidak pernah dicek kesehatan. Medical record yang bener tidak ada, sehingga ketika kami rampas ada beberapa yang sakit walau kelihatan sehat," tuturnya.
"KSDA Bali jadi serba salah, yang sakit-sakit itu kalau tidak kita sita salah. Kalau kita biarkan salah. Kalau kita pelihara lalu mati di tangan kita salah. Kalau kita lepas, tambah salah lagi," ucapnya.
(*)