Follow Us

Jadi Saksi Bentrok Brimob dan Kopassus, Foto Barak Karyawan PT Freeport Jadi Sorotan, Dulu Banyak Pedagang Ilegal

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Senin, 29 November 2021 | 20:45
Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.
Instagram @iskalator

Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.

Baca Juga: Foto Brimob Kejar Kopassus Pakai Senjata Laras Panjang Ramai Dibahas, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan

Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.
Facebook

Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.

Akibat konflik bersenjata tersebut, warga di sana pun memilih mengungsi. Kantor berita Antara dengan mengutip keterangan Wakil Bupati Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, menyebutkan ada empat kampung di sekitar Kota Tembagapura kini telah kosong setelah seluruh warganya dievakuasi ke Timika. Ribuan warga mengungsi ke tempat aman.

Peristiwa itu mengingatkan orang-orang yang pernah mendatangi barak karyawan PT Freeport di Tembagapura. Tempat ini sudah seperti kota mandiri. Semuanya serba ada. Tembagapura menjadi distrik sendiri yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Mimika. Barak karyawan PT Freeport ini berada di ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Kota Tembagapura atau Kecamatan Tembagapura adalah sebuah distrik setingkat kecamatan yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua. Kota ini dibangun PT Freeport Indonesia untuk mendukung aktivitas pertambangan di sana. Tembagapura lebih tepat disebut sebagai kota tambang yang berada bak “negeri di awan.” Hampir setiap hari kabut menyapa kota ini, tidak pagi atau siang hari. Di kecamatan Tembagapura terdapat dua gunung, yang merupakan kawasan tambang yang dioperasikan PT Freeport Indonesia, yaitu Gunung Erstberg dan Gunung Grasberg.

Tembagapura memang kota dengan keindahan alam di bumi Papua. Ada kabut, ada hujan, ada awan, ada sungai, ada hutan semuanya berpadu indah dan elok di bumi Cendrawasih.

Untuk mencapai Tembagapura tidak mudah. Tidak setiap orang bisa berkunjung apa lagi berwisata ke kota yang namanya diberikan Presiden Soeharto. Pada 1973 Presiden Soeharto berkunjung ke Irian Jaya sebelum bernama Papua, untuk meresmikan beroperasinya tambang Erstberg oleh PT Freeport Indonesia Incoporated.

Baca Juga: Foto Brimob Tenteng Senapan Kejar Anggota Kopassus di Papua Beredar, Pemicunya Ternyata Masalah Sepele Ini

Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.
Facebook

Sebelum bentrok Brimob dan Kopassus viral gegara masalah jualan rokok, barak karyawan PT Freeport menjadi ladang rezeki pedagang ilegal.

Tembagapura yang indah dan elok tidak termasuk dalam daftar destinasi wisata Indonesia. Bagi yang ingin berkunjung ke sana harus memenuhi sejumlah prosedur, seperti mengajukan permohonan atau proposal ke kantor PT Freeport Indonesia di Jakarta.

Tidak semua permohonan akan disetujui, jika disetujui manajemen PT Freeport Indonesia (PTFI) berarti itu sebuah keberuntungan. Kalau disetujui, semuanya akan ditanggung perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut. Bagi mereka yang disetujui keberangkatannya diatur dalam rombongan bukan sendiri-sendiri.

Lazimnya sebuah kota, di Tembagapura moda transportasinya adalah kendaraan roda empat jenis bus yang disediakan PTFI, ada bus kerja yang digunakan untuk mengangkut karyawan ke dan dari daerah tambang. Juga ada bus cuti mingguan yang libur mingguan (Schedule Day Off/ SDO) ke dan dari Timika. Kemudian ada bus cuti yang khusus mengangkut karyawan ke dan dari bandara, bus sekolah yang mengangkut anak-anak sekolah dan bus kota dengan trayek perjalanannya di dalam kota. Bus di Tembagapura besar-besar.

Editor : Fotokita

Latest