Follow Us

youtube_channeltwitter

Foto Rhoma Irama Tampil Bareng Achmad Albar Ramai Dibahas, Raja Dangdut Murka Panggungnya Dikencingi Rocker Ini

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Sabtu, 13 November 2021 | 13:44
Foto Rhoma Irama tampil bareng rocker kondang Achmad Albar ramai dibahas netizen di media sosial.
Facebook

Foto Rhoma Irama tampil bareng rocker kondang Achmad Albar ramai dibahas netizen di media sosial.

Di sisi lain,antara tahun 1973 dan 1974 musik dangdut makin berkibar.Sukses yang dicapai Rhoma Irama bersama Soneta Group terutama lewat lagu Begadang, sempat menggoyang kedudukan musik pop.

Eugene Timothy, pemilik label Remaco lalu bikin strategi untuk bisnis musiknya. Timothy lalu meminta band-band yang berada di bawah naungan Remaco untuk membuat album dangdut atau Pop Melayu, dimulai dari Koes Plus,Bimbo,The Mercy’s, D’Lloyd, Favorite’s Group hingga AKA, band rock asal Surabya yang baru bergabung di Remaco. Dangdut memang menjadi primadona musik populer di Indonesia.

Namun pertikaian maupun perseteruan antara rock versus dangdut tak terelakkan dan berlangsung bertahun-tahun. Saat itu tahun 1970-an sudah mafhum bila penggemar rock tawuran dengan penggemar dangdut. Korban terluka tak terbilang jumalhnya. Panggung Soneta Group bahkan pernah dikencingi seorang rocker. Rhoma Irama konon, saat itu mengejarnya dengan kabel setrum. Caci-maki di panggung sampai umpatan di media bertubi-tubi.

Untungnya polemik yang meruncing tajam ini berakhir dengan perdamaian antara kedua kubu musik, baik rock maupun dangdut. Apalagi muncul fakta baru, ternyata baik Benny Soebardja maupun Rhoma Irma sama-sama berasal dari Tasikmalaya. Perseteruan lintas musik ini berakhir dengan happy ending.

Baca Juga: Pak Haji Kena Karma? Ini Sumpah Serapah Inul Daratista yang Jadi Nyata Usai Disemprot Rhoma Irama 18 Tahun Lalu: Kamu Akan Lihat Saya Seperti Apa

Benny Soebardja yang menyadari arogansi dan kekeliruannya menyatkan niat bulat untu bersepanggung dengan Soneta Group tapi batal, dan akhirnya Giant Step justru sepanggung dengan penyanyi dangdut wanita Lies Saodah. Dalam solo album Benny Soebardja yang didukung band Lizzard, Benny Soebardja memasukkan unsur tabla, instrumen tabuh India yang menjadi inspirasi musik dangdut.

Tahun 1977 lewat album Hak Azazi yang dirilis Yukawi Record, Rhoma Irama bersama Soneta Groupnya mulai memasukkan elemen rock dan funk dalam sajian arransemen musiknya. Style petikan gitar elektrik Rhoma Irama mulai cenderung mengekor pada sound gitar Ritchie Blackmore, gitaris Deep Purple. Dalam lagu “Santai”, Rhoma Irama terlihat menyerap gaya funky rock ala James Gang seperti pada lagu Kick Back Man. Kostum personil Soneta Group pun mulai terlihat ngerock dengan kostum ala Spaceman. Jelas ini semua adalah upaya upaya yang ditempuh Rhoma Irama untuk menghapus stigma kampungan yang telah disematkan sebagian masyarakat kita.

Di ujung tahun 1977, akhirnya ada konser yang menyatukan God Bless dan Soneta Group.Acara sarat sensasi ini bisa juga dianggap sebagai pertanda bahwa antara musik dangdut dan rock tak ada pertikaian atau perseteruan lagi.

Bahkan Rhoma Irama dengan tanpa malu-malu lagi mengadopsi gaya rock ala Deep Purple dalam sajian musik Soneta Group. Konser yang berlangsung 31 Desember 1977 itu berlangsung dengan riuh tanpa insiden sama sekali.Achmad Albar berduet dengan Rhoma Irama menyanyikan lagu Begadang serta hits dari Duo Kribo bertajuk Neraka Jahanam.

Baca Juga: Seluruh Penontonnya Wajib Ikut Rapid Test, Bagaimana Kondisi Raja Dangdut Rhoma Irama Usai Nyanyi di Bogor? Begini Kata Pengundangnya

Di tahun 1979,Achmad Albar dengan musik yang digarap gitaris God Bless Ian Antono merilis album dangdut bertajuk Zakia.Album ini sukses di pasaran.

Achmad Albar bahkan sempat merilis sekitar 4 album bercorak dangdut. Achmad Albar bahkan mengikuti jejak Rhoma Irama bermain dalam dua film bertema dangdut yaitu “Irama Cinta” dan “Cubit Cubitan” bersama Elvy Sukaesih.

Editor : Fotokita

Baca Lainnya







PROMOTED CONTENT

slide 4 to 6 of 14

Latest

Popular

Tag Popular

x