Itu sebabnya, mau tidak mau harus dibubarkan dengan peran serta upaya represif. Tapi represifnya ini dengan humanis. Intinya dengan penindakan ETLE si pelanggar mau mengakui kesalahannya secara ikhlas agar menjadi pengingat bahwa suatu saat mereka tidak mengulangi kembali.
Namun ditengah kesibukannya bertugas dibagian penegakan hukum, Argo mengaku selalu meluangkan waktu untuk keluarga. "Kalau saya intinya di hari libur tentu saya menghabiskan waktu bersama keluarga," katanya.
Di sela-sela kesibukan waktu sama keluarga sangat penting. Tapi terkadang tidak semua hari libur bisa dipakai, terkadang hari libur masuk buat kegiatan yang lebih penting tentu kita akan dahulukan dan utamakan.
"Hak memang diberikan tapi terkadang kewajiban jika kita tidak laksanakan potensi kerawanannya akan sangat besar. Karena kita harus mengendalikan, mengarahkan dan mengawasi anggota di lapangan," bebernya. Karena itu, tugas sebagai seorang Kasubdit Gakkum melaksanakan penjagaan dan pengaturan lalu lintas adalah makanan sehari-harinya.
Menurut dia, petugas di lapangan melaksanakan secara konsisten dan dapat memberhentikan pengemudi kendaraan bermotor yang melakukan pelanggaran terlihat (kasat mata) secara langsung.
"Sebetulnya di Sub Direktorat Penegakan Hukum ada tiga hal yakni permasalahan laka lantas, kedua masalah pelanggaran seperti tilang dan yang ketiga yaitu penertiban. Sekarang dimasa pandemi ini kita ada tambahan tugas yakni melaksanakan protokol kesehatan," tuturnya.
Pria kelahiran Nganjuk ini menambahkan, saat ini pihaknya sedang menjalankan beberapa program yang sudah diberikan olehnya. "Saat ini kami lagi giat mensosialisasikan anti merokok saat berkendara. Karena menurut saya berekendara sambil merokok sangat mengganggu konsenterasi. Sehingga masyarakat harus lebih paham, dimana ada istilah tertib berlalu lintas adalah cermin budaya bangsa, Negara bisa maju jika dilihat dari cara berkendara," ucapnya.
"Pernah pak Kapolda bercerita kapan Indonesia bisa maju seperti Belanda dan Jepang yang dimana polisi lalu lintasnya sangat jarang, karena semua sudah tertib oleh kamera CCTV sehingga tidak perlu lagi keberadaan polisi lalu lintas," sambungnya.
Baru sebulan menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono berduka melihat foto anggotanya terkapar di jalan Tol Jakarta-Cikampek. Foto anggota polisi yang bertugas sebagai pengawal rombongan ini tersebar luas di media sosial.