Namun, peran itu tidak diterima begitu saja. Basuki yang sebelumnya tenar juga berprofesi sebagai broker ini dikenal dekat dengan sutradara. Dia pandai “menjual dirinya sendiri” jadi dia sering diundang ke sebuah pertunjukan.
Komedian Nunung saat berbincang dengan Deddy Corbuzier di kanal YouTube Deddy Corbuzier mengenang figur Basuki. Dalam sinetron SDAS, Basuki mewakili tokoh Jawa selain Nunung dan mertuanya, Pak Bendot.
Kemudian dalam kancah wayang orang, Basuki dan ayahnya sering berperan sebagai anggota Punakawan Gareng. Setelah berkarir di Wayang Orang Sri Wanito di daerah Semarang, Basuki mencoba menjadi anggota Srimulat. Dia mengembangkan karir di gudang komedian dari tahun 1981–1986.
Setelah bergabung selama tiga tahun, Basuki memutuskan hengkang dan membentuk grup Merdeka bersama Kadir, Timbul, Nurbuat, dan Rohana yang juga hanya bertahan tiga tahun.

Foto jenazah bintang sinteron Si Doel bikin trenyuh. Selain sahabatnya, juga terlihat antusiasme warga sekitar yang ingin melayat ke rumah duka.
Beberapa sinetron yang dibintangi Basuki antara lain Benci Jadi Cinta, Ratapan Anak Tiri, Hidayah dan Begitulah Bermasalah!.
Bakat aktingnya juga tersalurkan dalam iklan yang dibintanginya, iklan ABC Sauce pada tahun 1994, Ramayana pada tahun 1994, Marimas pada tahun 1998, dan Tic Tac pada tahun 2006.
Diberitakan harian Kompas, 24 Juli 1999, Basuki mempunyai pengalaman yang menarik soal contek- menyontek. Anaknya yang saat itu duduk di kelas II sebuah SMA di Jakarta, pernah menceritakan soal menyontek di kelasnya.
Menurut anaknya, teman-teman di sekolahnya itu, sebagian besar menyontek. Si anak bertanya, "aku boleh nyontek atau tidak, karena sebagian besar temanku menyontek. Kalau nggak nyontek nilaiku empat, dan nggak naik kelas".
Mendengar pertanyaan itu, Basuki terkejut dan mencoba memberi nasihat. "Daripada kamu menyontek, lebih baik kamu tidak naik kelas. Kalau kamu menyontek dan tetap tidak naik kelas, bagaimana? Percuma kan? Nggak usah ikut- ikutan temanmu," kata Basuki.