Dalam kegiatan tersebut, para pemain film yang akan tayang 2 Agustus 2018 mendatang itu, bernostalgia mengenai almarhum Basuki.
Jika mengenang sosok Agus Basuki, kerap kali orang-orang langsung berpikir bahwa dia adalah sosok yang lucu. Lelaki kelahiran 5 Maret 1956 itu terkenal dengan perannya yang kerap adu mulut dengan lawan mainnya yaitu Mandra.
Tapi siapa sangka, di balik lawakan-lawakan segar yang diperlihatkan Agus Basuki, ternyata beliau adalah sosok yang serius di belakang kamera. Menurut ungkapan Rano Karno bahwa Basuki adalah sosok yang serius jika sudah berada di belakang kamera.
"Mas Bas tuh orangnya serius loh. Ya sama kaya bang Mandra, ya kalau di belakang kamera sih serius, tapi begitu di depan kamera kaya anak monyet dua-duanya.” “Makanya kita berdua bingung cara ngaturnya kaya apa," ungkap Rano Karno.
Kematian pria kelahiran Solo saat itu mengejutkan banyak pihak, termasuk teman-temannya di Solo. Di kota inilah Basuki merintis kemampuan komedi dan aktingnya ketika bergabung dengan kelompok kethoprak dan Srimulat sejak tahun 1960-an.
Basuki, dulu tinggal di Kampung Sumber Tegalan RT 01 RW 04, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo. Lokasi tempat tinggalnya tidak jauh dari Balekambang, tempat pertunjukan ketoprak dan gudang seniman tradisional.
Meski dikenal sebagai pelawak, Basuki sebenarnya adalah sosok yang pendiam. Bakat seninya berasal dari ayahnya, Suwito Hadiwiryono, yang akrab dipanggil Pak Pete. Basuki memiliki keunggulan mengarang dan mengembangkan cerita di atas panggung.
Basuki mulai tenar saat diajak Rano Karno memerankan Mas Karyo di Si Doel Anak Sekolahan (SDAS) hingga bersinar. Di luar SDAS, bapak tiga anak ini kerap diundang tampil sebagai pelawak sekaligus pemain kethoprak modern.