Follow Us

Foto Tampang Haji Sasa yang Mau Tanggung Biaya Hidup Kakek Suhud, Ini Profil Pengusaha Kaltim yang Habiskan Rp 1 Miliar Buat Borong Dagangan Warga

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 13 Oktober 2021 | 18:25
Foto tampang Haji Sasa atau H Suriansyah yang mau tanggung biaya hidup Kakek Suhud usai disemprot Baim Wong.
Istimewa

Foto tampang Haji Sasa atau H Suriansyah yang mau tanggung biaya hidup Kakek Suhud usai disemprot Baim Wong.

Kekayaan yang diperoleh Haji Sasa tidak membuatnya lupa daratan. Pada 2020, ia membangun Yayasan Peduli Sesama Mansyur Tuah. Nama yayasan itu diambil dari nama kedua orangtuanya. Lembaga amal ini digunakan untuk berbagi kepada kaum dhuafa. Yayasan ini disebut menyekolahkan anak yatim piatu serta membangun masjid dan pondok pesantren di Kaltim dan Jawa.

"Alhamdulillah, saya diberi kesempatan membantu di banyak tempat. Mulai membangun masjid hingga turun langsung memberi bantuan bencana gempa di Palu dan banjir di Banjarmasin kemarin," ucapnya.

Yayasan ini berdiri di Gang Ogok, Jalan Damanhuri, tak jauh dari kediamannya. Yayasan Mansyur Tuah juga menjadi tempat penampungan lansia dan orang-orang terlantar. Haji Sasa mengatakan, ada 30 orang yang tinggal di sana. Sebelumnya, rumah penampungan itu adalah milik almarhum ibunya.

Baca Juga: Beri Rekomendasi Baim Wong Kamera Rp 15 Juta, Ria Ricis Rela Kasih Alat Vlog Harga Segini Buat Kado Harris Vriza: Biar Dia Nggak Pinjam Kamera Lagi

"Rumah ini dulu saya bangun untuk beliau. Baru ditempati delapan bulan, ibu saya wafat,” imbuhnya.

Haji Sasa menambahkan, lembaga amal didirikan sebagai wujud kerinduan kepada sang ibu yang meninggal pada akhir 2019. Yayasan tersebut adalah pengingat bagi dirinya untuk selalu rendah hati dan berbagi kepada sesama.

Perut Haji Suriansyah mulai keroncongan selepas menunaikan salat asar. Mengenakan kaus biru lengan panjang dan peci putih, pengusaha Samarinda berusia 47 tahun tersebut mampir di sebuah rombong bakso di tepi Jalan Merdeka, Sungai Pinang Dalam. Mangkuk pesanannya sedang disiapkan ketika Haji Suriansyah menatap wajah penjual yang murung. Ia pun menanyakan gerangan masalah apa yang menyebabkan pedagang kaki lima itu bermuram durja.

Kamis, 5 Agustus 2021, pukul empat sore, Haji Suriansyah mendengarkan keluh-kesah pedagang dengan sabar. Kepadanya, penjual bakso itu bercerita bahwa sejak kebijakan PPKM level IV diterapkan di Samarinda, pembeli makin sepi.

“Saya berjualan dari pukul sembilan pagi, masih banyak yang tersisa. Padahal, cuma boleh berjualan sampai jam sembilan malam," kata si penjual seperti ditirukan Haji Sasa, panggilan pendek Suriansyah, yang dilaporkan kaltimkece.id.

Baca Juga: Nenek Iroh Terus-terusan Minta Uang Hingga Bikin Curiga, Baim Wong Akhirnya Tertunduk Lesu Saat Dengar Permintaan Terakhir Sang Nenek, Ada Apa?

Haji Sasa masih mendengarkan penuturan penjual ketika bakso di depannya ludes. Setelah menghabiskan minuman dingin, ia mengambil seikat uang di kantong belakang celana hitamnya. Haji Sasa kemudian menanyakan total dagangan yang biasa dijual dalam satu hari. Penjual bakso itu menjawab, “Sekitar Rp 2 jutaan.”

Tanpa basa-basi, Haji Sasa membayar bakso yang disantapnya, plus Rp 2 juta untuk membeli seluruh dagangan. Haji Sasa kemudian mendatangi 49 penjual makanan yang lain di Jalan Merdeka, Jalan Biawan, Jalan Arief Rahman Hakim, dan Jalan Ahmad Dahlan. Dagangan para penjual itu diborong semua. Tidak sampai dua jam pada Kamis sore itu, Haji Sasa menghabiskan sekitar Rp 50 juta. Rata-rata penjual mengaku harga seluruh dagangan Rp 1 juta.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest