Kepergian ibunda Dorce Gamalama membuat mental ayahnya terguncang. Beberapa waktu kemudian, ayah Dorce Gamalama pergi dari rumah hingga meninggal semuanya tanpa pesan apa pun. Ketika berusia 1 tahun, Dorce Gamalama mendapatkan kabar sang ayah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Hidup sebatang kara, Dorce Gamalama yang masih balita ia dirawat oleh neneknya yaitu Siti Darama. Pada usia dua tahun ia pindah bersama neneknya ke Jakarta.
Karier musiknya diawali dengan menyanyi bersama kelompok Bambang Brothers waktu ia masih SD. Di SMP ia semakin tidak tertarik pada pelajaran sekolah dan lebih memusatkan perhatian pada karier menyanyi.
Selain itu ia juga mulai menyadari kecenderungannya untuk tertarik pada pria. Hal ini juga ia manfaatkan untuk membuat penampilannya di panggung tambah menarik, yaitu melawak dengan berpura-pura menjadi wanita. Ketika itulah ia mendapatkan nama panggilan dari Myrna pemimpin kelompok tari waria Fantastic Dolls, yaitu Dorce Ashadi.
Karena semakin merasa terperangkap dalam tubuh seorang laki-laki, ia kemudian memutuskan untuk operasi ganti kelamin menjadi seorang wanita. Hal ini dilakukannya di Surabaya. Walaupun mendapat tentangan dari berbagai pihak, hal ini juga diberitakan luas oleh media massa dan membuat Dorce semakin terkenal.
Setelah muncul di TVRI stasiun daerah Surabaya, ia mulai muncul juga di TVRI pusat Jakarta dan diundang untuk tampil di berbagai kota di Indonesia. Hal ini diikuti oleh film Dorce Sok Akrab dan Dorce Ketemu Jodoh, dan kontrak rekaman.
Berbagai prestasi telah diraih oleh Dorce. Antara lain adalah keberhasilannya masuk dalam daftar presenter papan atas. Bahkan akibat, peluncurkan sembilan album sekaligus hanya dalam waktu lima bulan, Dorce meraih book record Museum Record Indonesia (MURI). Album yang melibatkan 74 artis itu, menempatkan Dorce masuk di posisi 1883 dalam daftar penerima penghargaan MURI.