
Salah satu akun Instagram yang dikelola kader PDIP, mengunggah empat foto putri Soekarno yang sedang menikmati koleksi tanamannya.
Mereka tinggal di kompleks Angkatan Udara, Madiun, Jawa Timur. Dari pernikahannya itu, ia dikaruniai dua orang putra yakni Mohammad Rizki Pratama dan Mohammad Prananda.
Namun suaminya kemudian meninggal akibat kecelakaan penerbangan saat pesawat yang dikemudikannya terempas ke laut di sekitar perairan Pulau Biak, Irian Jaya tepat sehari sebelum ulang tahun Megawati ke-23.
Megawati kemudian menikah dengan diplomat Mesir yang bertugas di Jakarta, Hassan Gamal Ahmad Hasan. Namun pernikahan itu hanya bertahan tiga bulan.
Pernikahan selanjutnya adalah dengan Taufiq Kiemas, yang merupakan temannya saat menjadi aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). Dari pernikahan inilah Puan Maharani terlahir.
Mengutip Kompas.com (26/7/2019), masuknya Megawati ke dalam partai politik bermula dari pertemuannya dengan Sabam Sirait.
Sebelum bergabung ke partai, Megawati beserta suaminya Taufik Kiemas adalah pengelola SPBU di Jakarta.
Sabamlah yang kemudian mengajak Mega terjun ke dunia politik. Hal tersebut terjadi sekitar 1980-an, saat tak satu pun keluarga Soekarno tampil di dunia politik.
Awalnya Mega menolak, namun Sabam kemudian membujuk Megawati melalui suaminya. Hingga kemudian pada 1987, Megawati dan adiknya Guruh Soekarnoputra masuk dalam daftar calon anggota DPR dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Setelah masuknya Megawati ke PDI, popularitasnya semakin meningkat. Inilah yang kemudian dikahawatirkan sejumlah orang di PDI. Rekayasa dan konflik internal pun kemudan tak bisa dihindarkan.
Pada 1993, Megawati terpilih sebagai Ketua Umum PDI di Surabaya. Soeradji yang sebelumnya adalah Ketua Umum PDI kemudian tidak mau kalah.