Follow Us

Foto Wali Kota Wanita Termuda di Afghanistan yang Pasrah Dibunuh Viral, Taliban Ungkap Fakta Sebenarnya

Bayu Dwi Mardana Kusuma - Rabu, 18 Agustus 2021 | 11:40
Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.
Instagram

Foto Zarifa Ghafar, wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Dia menyebut, dirinya pasrah akan dibunuh Taliban.

Fotokita.net - Foto wali kota wanita termuda di Afghanistan viral di media sosial. Wali kota wanita yang bernama Zarifa Ghafari ini secara terang-terangan menyebutkan bahwa dirinya pasrah akan dibunuh. Namun, Taliban mengungkap fakta sebenarnya.

Zarifa Ghafari termasuk salah seorang pendukung pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang tetap bertahan di Afghanistan. Saat sang presiden dan anggota senior pemerintah kabur, Zarifa Ghafari pasrah menyerahkan nasibnya pada Taliban, rezim yang kembali menguasai Kabul dan seluruh negeri itu.

Sebelum Taliban menyerbu istana kepresidenan di Kabul pada Minggu (15/8/2021), Zarifa Ghafari sempat berbicara kepada salah satu media asing dari apartemennya di Kabul. Pada tiga minggu lalu, Zarifa Ghafari berharap bahwa dia – dan negaranya – memiliki masa depan.

Pada hari Minggu, dengan Taliban bersiap untuk mengambil alih kendali di ibu kota setelah kemajuan cepat yang memuakkan di Afghanistan, dia menunggu militan Islam datang dan membunuhnya.

“Saya duduk di sini menunggu mereka datang. Tidak ada yang membantu saya atau keluarga saya. Saya hanya duduk bersama mereka dan suami saya. Dan mereka akan datang untuk orang-orang seperti saya dan membunuh saya. Saya tidak bisa meninggalkan keluarga saya. Lagi pula, kemana aku akan pergi?”

Baca Juga: Ditinggal Lari Presiden, Foto Ini Merekam Ratusan Warga Afghanistan Rela Berdesakan dalam Pesawat Militer AS, Panik Dikejar Taliban

Pada saat itu, Zarifa Ghafari mengatakan dia tidak bisa lagi berbicara.

Zarifa Ghafari yang berusia 27 tahun menjadi terkenal pada tahun 2018 dengan menjadi wali kota termuda di Afghanistan (dan salah satu warga negara perempuan pertama) di provinsi Maidan Wardak.

Taliban telah sering bersumpah untuk membunuh kritikus perempuan yang pandai berbicara dan berpengaruh secara politik.

Ayahnya Jenderal Abdul Wasi Ghafari ditembak mati pada 15 November tahun lalu, hanya 20 hari setelah upaya ketiga dalam hidupnya gagal.

Dengan kebangkitan Taliban dan profil publiknya meningkat, Zarifa Ghafari diberi pekerjaan di kementerian pertahanan yang relatif aman di Kabul, dengan tanggung jawab atas kesejahteraan tentara dan warga sipil yang terluka dalam serangan teror.

Editor : Bayu Dwi Mardana Kusuma

Baca Lainnya

Latest